Ada yang menarik dari hasil survei Pilkada Solo 2024 yang dirilis Solo Raya Poling, khususnya soal popularitas dan elektabilitas Kaesang Pangarep. Saya rasa ini adalah hal yang lumrah dalam konteks politik, di mana popularitas seseorang tidak selalu sejalan dengan elektabilitasnya. Dalam kasus Kaesang, sebagai anak dari Presiden Jokowi, tentu saja popularitasnya sudah pasti tinggi karena faktor keturunan dan juga eksposur media yang besar. Namun, elektabilitas seseorang dalam konteks Pilkada tergantung pada faktor-faktor lain seperti visi, program kerja, rekam jejak, dan juga kemampuan dalam membangun hubungan dengan masyarakat. Tentu saja, Kaesang memiliki potensi besar sebagai calon yang populer di Pilkada Solo 2024. Namun, untuk meningkatkan elektabilitasnya, Kaesang perlu fokus pada penyusunan program kerja yang jelas dan berdaya saing, serta kemampuan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat Solo secara lebih mendalam. Selain itu, juga penting bagi Kaesang untuk memperbaiki citra publiknya dengan cara memperlihatkan komitmen dan integritasnya dalam memimpin Solo. Survei ini seharusnya dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Kaesang dan timnya untuk terus meningkatkan kualitas dan popularitasnya di mata masyarakat Solo. Meskipun popularitasnya sudah tinggi, bukan berarti Kaesang bisa berdiam diri dan mengandalkan faktor keturunan semata. Sebagai seorang pemimpin, ia harus mampu meyakinkan masyarakat tentang kemampuannya dalam memimpin Solo dengan baik dan memberikan solusi yang tepat untuk memajukan kota tersebut. Secara keseluruhan, hasil survei ini seharusnya menjadi cambuk bagi Kaesang untuk terus berusaha memperbaiki elektabilitasnya dan menempatkan dirinya sebagai calon yang akan diandalkan oleh masyarakat Solo. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, saya yakin Kaesang bisa meningkatkan elektabilitasnya dan menjadi pilihan yang tepat bagi warga Solo dalam Pilkada mendatang.