Khusnul menjadi tersangka setelah mata kanan siswanya mengalami kerusakan akibat terlempar pecahan kayu saat bermain dengan temannya di sekolah. Terkait berita yang menyebutkan seorang guru SD di Jombang menjadi tersangka setelah salah satu siswanya mengalami cedera pada mata kanannya di sekolah, saya merasa prihatin dan sangat mengutuk tindakan guru tersebut. Sebagai pendidik, seharusnya seorang guru harus melindungi, bukan menyakiti muridnya. Tindakan kekerasan terhadap anak di sekolah merupakan hal yang tidak bisa diterima dan harus ditindak tegas. Sangat disayangkan bahwa kejadian seperti ini masih terjadi di era modern ini, di mana sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang. Siswa seharusnya merasa dilindungi dan didukung oleh guru, bukan justru menjadi korban kekerasan fisik atau mental. Pihak sekolah dan orang tua siswa juga perlu memperhatikan kondisi psikologis guru dan siswa untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan di lingkungan sekolah. Dukungan dan pendampingan psikologis bagi guru serta pengawasan yang ketat terhadap perilaku guru di sekolah sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Selain itu, penting bagi pihak sekolah dan pemerintah setempat untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada para guru mengenai tata cara penanganan konflik dan disiplin di sekolah tanpa menggunakan kekerasan fisik. Seorang guru harus menjadi contoh yang baik bagi siswanya dalam memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang dan menghormati hak-hak anak. Saya berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Guru harus menjadi garda terdepan dalam melindungi serta mendidik anak-anak, bukan sebagai pelaku kekerasan. Kesejahteraan dan keamanan siswa harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pendidikan.