Kasie Humas Polres Sikka, AKP Susanto mengatakan, Ke-19 orang ini merupakan warga Kabupaten Lembata yang  terdiri dari dua orang perempuan Saya merasa prihatin dan khawatir atas kejadian ini. Penangkapan 19 pekerja non prosedural yang hendak ke Kalimantan menunjukkan adanya potensi kejahatan terorganisir yang dapat membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Langkah yang diambil oleh Polres Sikka untuk menggagalkan rencana tersebut adalah langkah yang tepat dan patut diapresiasi. Tindakan ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian sangat serius dalam menjaga keamanan negara dan melindungi masyarakat dari potensi kejahatan yang mengancam. Penangkapan tersebut juga seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak, bahwa segala bentuk tindakan ilegal dan tidak prosedural tidak akan ditoleransi oleh pihak berwenang. Selain itu, kejadian ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat dalam memerangi tindakan kriminal. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan proaktif dalam melaporkan potensi kejahatan yang mereka temui. Sebagai masyarakat, kita juga perlu bersyukur atas upaya kepolisian yang berhasil menggagalkan rencana tersebut sebelum terjadi kerugian yang lebih besar. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Di sisi lain, perlu juga dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif dan latar belakang dari para pekerja non prosedural yang hendak ke Kalimantan. Dengan demikian, pihak berwenang dapat menindaklanjuti dan mencegah adanya potensi kejahatan serupa di masa mendatang. Secara keseluruhan, kejadian ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa kejahatan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk selalu waspada dan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam menjaga keamanan dan ketertiban bersama.