Yusril Ihza Mahendra didesas-desuskan jadi Jaksa Agung setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik jadi Presiden dan Wapres. Tanggapan saya terhadap berita mengenai Yusril Ihza Mahendra yang dikabarkan akan menjadi Jaksa Agung adalah bahwa ini merupakan hal yang menarik untuk diikuti karena Yusril Ihza Mahendra adalah seorang politisi dan pengacara yang cukup kontroversial di Indonesia. Sebagai mantan Menteri Kehakiman dan HAM, Yusril memiliki pengalaman yang luas dalam bidang hukum dan kebijakan publik. Pengangkatan Yusril sebagai Jaksa Agung bisa menjadi perhatian karena hal tersebut dapat membawa dampak besar dalam penegakan hukum di Indonesia. Yusril memiliki reputasi sebagai orang yang tegas dan berprinsip, namun juga dikenal karena pandangan-pandangannya yang kontroversial. Oleh karena itu, penting bagi Yusril untuk bisa memperlihatkan independensi dan integritasnya dalam menjabat sebagai Jaksa Agung. Pengangkatan Yusril Ihza Mahendra sebagai Jaksa Agung juga dapat menjadi peluang untuk melakukan reformasi di dalam sistem peradilan di Indonesia. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, Yusril diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam penegakan hukum dan memberantas korupsi yang merajalela di Indonesia. Namun, tentu saja adanya pro dan kontra terhadap pengangkatan Yusril sebagai Jaksa Agung. Beberapa pihak mungkin menyambut baik pengangkatan tersebut karena melihatnya sebagai langkah positif dalam memperbaiki sistem peradilan di Indonesia. Namun, ada juga yang skeptis dan meragukan kemampuan Yusril untuk menjalankan tugasnya sebagai Jaksa Agung dengan baik. Kita harus memberikan kesempatan kepada Yusril untuk membuktikan kompetensinya dalam menjabat sebagai Jaksa Agung. Dengan didukung oleh integritas, independensi, dan profesionalisme, diharapkan Yusril dapat menjaga keadilan dan penegakan hukum yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum. Oleh karena itu, kita semua harus memberikan dukungan dan juga mengawasi jalannya kinerja Yusril sebagai Jaksa Agung.