Sejumlah kelompok Usaha Bersama nelayan di kawasan pesisir Surabaya Utara mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya Berita mengenai janji Cak Eri untuk memberikan subsidi BBM kepada nelayan Surabaya setelah memberikan bantuan alat tangkap ikan sangat menarik dan relevan, terutama mengingat kondisi yang dihadapi oleh para nelayan saat ini. Subsidi BBM dapat menjadi solusi penting untuk mengurangi beban biaya operasional yang dikeluhkan para nelayan, yang sering kali tertekan oleh harga bahan bakar yang terus meningkat. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan para nelayan bisa lebih produktif dan mampu meningkatkan hasil tangkapan mereka. Langkah Cak Eri dalam membantu nelayan dengan memberikan alat tangkap yang lebih efisien juga patut diapresiasi. Alat tangkap yang lebih modern dan efisien dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan, sehingga membantu meningkatkan pendapatan nelayan. Namun, penting untuk memastikan bahwa alat tersebut sesuai dengan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan untuk menjaga ekosistem laut. Jika tidak, meskipun nelayan bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, dampak jangka panjang bisa merugikan sumber daya ikan yang ada. Subsidi BBM dapat menjadi langkah strategis untuk menarik lebih banyak perhatian terhadap kesejahteraan nelayan. Dalam konteks ekonomi Indonesia yang masih bergantung pada sektor perikanan, kebijakan semacam ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing pasar lokal serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Jika para nelayan merasa didukung secara finansial, mereka cenderung lebih berkomitmen untuk menjaga kualitas hasil tangkapan ikan, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada industri perikanan secara keseluruhan. Namun, untuk memastikan bahwa subsidi dan bantuan yang diberikan tepat sasaran, pemerintah juga perlu melakukan pengawasan yang ketat. Ada risiko bahwa subsidi bisa disalahgunakan atau tidak sampai kepada nelayan yang benar-benar membutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan asosiasi nelayan dan komunitas lokal dalam proses pemantauan, agar bantuan ini dapat dirasakan dengan baik dan tepat. Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa solusi jangka panjang tidak hanya bergantung pada bantuan langsung seperti subsidi atau alat tangkap, tetapi juga pada peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi nelayan. Pengetahuan mengenai teknologi terbaru, teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan, serta manajemen keuangan dapat membantu mereka untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya saing di pasar. Dengan demikian, kombinasi antara dukungan pemerintah dalam bentuk subsidi dan bantuan fisik, serta peningkatan kapasitas individu nelayan, bisa menjadi model yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Secara keseluruhan, langkah Cak Eri ini menunjukkan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan nelayan di Surabaya. Jika dilaksanakan dengan baik, inisiatif-inisiatif ini tidak hanya dapat membantu nelayan dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas perikanan dan ekonomi lokal di masa depan.