Daryono telah syahid. Dia menghembuskan nafas terakhir di Embarkasi Solo dalam proses awal perjalanan ke tanah suci. Berita mengenai jemaah haji yang suaminya wafat saat masuk embarkasi tentu saja sangat menyentuh hati. Kisah ini memberikan gambaran betapa beratnya perjuangan seorang jemaah haji dalam menjalani ibadah haji, terlebih lagi jika harus menghadapi kematian orang yang dicintai di tengah perjalanan suci tersebut. Pada sisi positifnya, keputusan jemaah haji tersebut untuk tetap melanjutkan perjalanan haji meskipun suaminya telah wafat menunjukkan keteguhan iman dan kekuatan spiritual yang luar biasa. Dia memilih untuk tetap fokus dalam menjalankan ibadahnya dan mendoakan suaminya di Raudhah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan melindungi dan menerima doanya. Kisah ini juga mengingatkan kita akan keterbatasan dan ketentuan yang Allah berikan kepada setiap makhluk-Nya. Bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan yang harus diterima dengan lapang dada, meskipun terkadang sulit untuk dimengerti. Namun, kesabaran dan keikhlasan adalah kunci untuk bisa menjalani cobaan tersebut dengan tegar. Tentu saja, kita juga seharusnya memberikan dukungan dan doa untuk jemaah haji tersebut agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan juga diberikan kekuatan untuk bisa menerima musibah ini dengan lapang dada. Semoga Allah melapangkan jalan dan memberikan keberkahan bagi jemaah haji tersebut dalam menyelesaikan ibadah haji dengan penuh kesungguhan.