Desta mengaku tidak mau melupakan Natasha Rizky meski sudah bercerai dan masih menyimpan fotonya dengan lengkap. Berita tentang Desta yang menolak untuk melupakan Natasha Rizky dan bahkan masih menyimpan foto-fotonya tentu membawa berbagai reaksi dari publik. Hal ini tidak hanya menggambarkan situasi pribadi Desta, tetapi juga mencerminkan dinamika hubungan antarmanusia yang seringkali kompleks dan penuh emosi. Hubungan yang ditandai oleh cinta, keakraban, atau bahkan persahabatan sering kali meninggalkan jejak di hati seseorang. Dalam konteks ini, tindakan Desta menyimpan foto-foto tersebut mungkin menunjukkan bahwa dia masih merasa memiliki kenangan yang berharga dengan Natasha, meskipun keadaan saat ini mungkin berbeda. Dari sisi psikologis, sulit untuk melupakan seseorang yang pernah memiliki peran penting dalam hidup kita. Foto-foto dapat menjadi pengingat visual yang kuat dari momen-momen bahagia yang pernah dibagikan. Mungkin Desta merasa bahwa menghapus foto-foto tersebut sama dengan menghapus bagian dari dirinya atau seluruh pengalaman berharga yang pernah mereka lalui bersama. Ini adalah hal yang alami dan bisa dialami oleh banyak orang setelah menjalani perpisahan, baik dalam konteks percintaan maupun persahabatan. Namun, di sisi lain, publik sering kali memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai situasi semacam ini. Mereka bisa beranggapan bahwa tetap menyimpan kenangan dari hubungan yang telah berakhir dapat menghambat proses penyembuhan emosional, dan juga membantu individu untuk melangkah maju. Ada pendapat yang menyatakan bahwa penting untuk memberikan waktu pada diri sendiri untuk berduka atas kehilangan dan memulai babak baru dalam hidup. Tentu saja, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi perpisahan, dan tidak ada satu pun pendekatan yang benar atau salah. Keputusan Desta untuk tidak menghapus foto-foto tersebut mungkin juga menunjukkan keterbukaan hati dan mindfulness-nya terhadap perasaan sendiri. Dalam dunia yang semakin cepat dan serba digital ini, memori sejatinya menjadi hal yang berharga. Dengan menyimpan kenangan, Desta mungkin juga ingin menghargai pelajaran yang didapatkan dari hubungan tersebut, sekaligus mengingat bahwa cinta yang tulus kadang-kadang tidak selalu berakhir dengan cara yang diinginkan. Adalah penting untuk memahami bahwa berita seperti ini juga menciptakan ruang bagi publik untuk berempati atau bahkan menghakimi. Banyak orang mungkin merasa tercerahkan oleh cerita tersebut, sementara yang lain mungkin merasa skeptis. Ini menggambarkan betapa dalamnya hubungan sosial dan bagaimana media dapat membentuk persepsi publik mengenai isu-isu emosional yang sensitif. Di akhir, penting bagi kita untuk menghargai proses penyembuhan yang dijalani oleh setiap individu. Daripada menghakimi keputusan seseorang dalam mengatasi perpisahan, sebaiknya kita berfokus pada dukungan dan pemahaman. Setiap langkah yang diambil dalam perjalanan emosional mereka adalah bagian dari proses yang lebih besar, dan menghormati perjalanan tersebut adalah bentuk penghormatan kita terhadap rasa manusiawi yang kita semua miliki.