Seorang ibu di Jakarta Timur berinisial NKD (47) sengaja merekam putrinya, HR (16) saat sedang disetubuhi pacarnya di sebuah indekos di Kota Bekasi. Berita mengenai seorang ibu di Jakarta Timur yang merekam anak perempuannya saat sedang disetubuhi oleh pacarnya dan kemudian memilih untuk melakukan aborsi cukup mengguncang bagi masyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh ibu tersebut seakan-akan adalah tindakan putus asa namun juga merupakan cara untuk melindungi anak perempuannya dari bahaya yang lebih besar. Penting untuk diingat bahwa aborsi adalah tindakan yang ilegal di Indonesia kecuali dalam kasus-kasus tertentu seperti kehamilan karena pemerkosaan atau mengancam jiwa sang ibu. Namun, dalam kasus ini, tindakan aborsi yang dilakukan oleh ibu tersebut tampaknya dilakukan atas dasar keputusan yang putus asa demi melindungi anak perempuannya dari dampak negatif yang akan dialaminya sebagai korban pelecehan seksual. Kasus ini juga memberikan gambaran mengenai perlindungan anak yang seharusnya selalu menjadi prioritas bagi setiap orang tua. Mencermati tanda-tanda pelecehan seksual dan memberikan dukungan serta perlindungan yang sesuai bagi anak perempuan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang tua dan keluarga. Sebagai masyarakat, kita harus memiliki kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual. Bukan hanya mengenai tindakan yang harus diambil ketika terjadi pelecehan, namun juga penting untuk membangun kesadaran dan edukasi tentang hak-hak anak serta bagaimana mencegahnya. Kasus ini juga menyoroti pentingnya dukungan psikologis bagi korban pelecehan seksual, termasuk anak perempuan yang harus menghadapi trauma yang sangat berat akibat peristiwa yang mengejutkan tersebut. Dukungan psikologis dan kebutuhan bagi perlindungan hukum seharusnya menjadi prioritas bagi korban pelecehan seksual, agar mereka dapat pulih dan mendapatkan keadilan yang layak. Pemerintah dan lembaga terkait juga diharapkan dapat memberikan perhatian serius terhadap kasus-kasus pelecehan seksual dan bekerja sama dengan instansi terkait dalam memberikan perlindungan dan keadilan bagi korban. Dengan demikian, kasus-kasus pelecehan seksual dapat diselesaikan dengan tepat dan korban dapat mendapatkan perlindungan serta dukungan yang mereka butuhkan.