Maju sebagai calon wali kota Banjarmasin di Pilwali Banjar, Hj Ananda mendaftar ke tiga partai politik yakni Golkar, PKB dan PDIP Berita mengenai Ananda yang maju sebagai bakal calon wakil wali kota di Pilwali Banjarmasin 2024 dan juga mendaftarkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan langkah strategis yang menarik untuk dianalisis. Dalam konteks politik lokal, kehadiran tokoh muda seperti Ananda menawarkan harapan baru bagi masyarakat Banjarmasin. Ananda, yang dikenal dengan populismenya dan pendekatan yang dekat dengan generasi muda, memiliki potensi untuk membawa perubahan positif. Mendaftarnya Ananda ke PDIP juga merupakan langkah yang menarik. PDIP sebagai salah satu partai besar di Indonesia memiliki basis politik yang kuat, dan menjadi bagian dari partai ini dapat memberikan akses lebih luas untuk meraih dukungan dari berbagai kalangan, terutama di kalangan pemilih pemula. Strategi ini menunjukkan bahwa Ananda memahami pentingnya jaringan politik dan dukungan partai dalam menggapai posisi strategis di pemerintahan. Di sisi lain, kehadiran Ananda juga mencerminkan dinamika politik di Banjarmasin. Dengan banyaknya kandidat yang muncul, persaingan akan semakin ketat. Ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Banjarmasin memiliki banyak pilihan, dan setiap calon harus dapat menunjukkan visi serta misinya dengan jelas. Tentu saja, keberatan dan kritik dari berbagai pihak juga akan hadir, dan kemampuan Ananda untuk merespons hal ini akan sangat menentukan nasibnya dalam Pilwali mendatang. Selain itu, pencalonan Ananda membawa tuntutan yang lebih besar untuk memperhatikan isu-isu yang relevan dengan masyarakat. Dalam konteks Banjarmasin, masalah seperti infrastruktur, lingkungan hidup, serta pemberdayaan ekonomi lokal merupakan beberapa isu penting yang perlu diangkat. Sebagai calon yang mewakili suara generasi muda, harapan publik adalah agar ia dapat memprioritaskan program-program yang dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Namun, terlepas dari semua strategi politik yang diambil, integritas dan kejujuran dalam berpolitik tetap menjadi kunci utama. Masyarakat kini semakin kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin. Oleh karena itu, Ananda dan calon lainnya perlu menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah kampanyenya. Secara keseluruhan, langkah Ananda untuk menjadi bakal calon wakil wali kota melalui pendaftaran ke PDIP menunjukkan dinamika yang sehat dalam politik lokal. Ini memberi peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi dan memastikan bahwa suara mereka didengar. Seiring dengan berjalannya waktu, kita tentu berharap bahwa kompetisi ini akan menciptakan pemimpin yang mampu membawa Banjarmasin menuju arah yang lebih baik.