Penundaaan keberangkatan berlangsung cukup lama, hingga empat jam. SOC 41 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB akhirnya balik asrama haji Saya merasa prihatin dengan kejadian yang terjadi pada kloter 41 haji yang mengalami kerusakan pesawat dan terpaksa harus kembali ke asrama haji. Kerusakan pesawat sangat serius dan berpotensi membahayakan keselamatan para jamaah haji. Sebagai penyelenggara ibadah haji, Kementerian Agama seharusnya dapat memberikan layanan yang terbaik dan mengutamakan keselamatan para jamaah. Saya setuju dengan tindakan Kementerian Agama yang memberikan teguran keras kepada maskapai Garuda Indonesia. Teguran tersebut perlu diberikan sebagai bentuk evaluasi atas ketidakmampuan maskapai dalam menjamin keamanan dan kenyamanan para jamaah haji. Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi maskapai penerbangan untuk lebih memperhatikan kualitas dan keandalan pelayanan mereka dalam melayani jamaah haji. Penting bagi Kementerian Agama dan otoritas terkait untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menangani insiden ini agar tidak terulang di masa mendatang. Perusahaan penerbangan harus memastikan bahwa pesawat yang digunakan dalam penerbangan haji dalam kondisi prima dan sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan. Keamanan dan kenyamanan para jamaah harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan haji. Kami berharap agar Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan lainnya dapat belajar dari kejadian ini dan terus meningkatkan kualitas layanan mereka. Para jamaah haji telah menunaikan ibadah yang sangat mulia dan layak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari awal hingga akhir perjalanan mereka. Semoga insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar ke depannya tidak terjadi lagi kasus serupa yang dapat membahayakan keselamatan dan kenyamanan para jamaah haji.