Keduanya ditangkap setelah dilaporkan Chindi Fibriola karena telah membobol rumahnya di Jalan Raya Lubuk Kupang, Berita mengenai 2 residivis kakak beradik di Lubuklinggau yang kembali ditangkap karena mencuri motor dan uang simpanan dalam Al-Quran tentu sangat mengkhawatirkan. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh kedua kakak beradik tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak belajar dari kesalahan masa lalu dan masih terlibat dalam aktivitas kejahatan. Tindakan mencuri motor dan uang simpanan dalam Al-Quran merupakan tindakan yang sangat tidak etis dan tidak patut ditiru oleh siapapun. Kehadiran residivis dalam masyarakat memang menjadi ancaman tersendiri, karena mereka sudah pernah melakukan tindakan kriminal sebelumnya dan berpotensi untuk mengulang kembali tindakan tersebut. Penting bagi pihak berwajib untuk melakukan tindakan preventif agar kasus-kasus kejahatan oleh residivis dapat diminimalisir. Selain itu, perlu juga adanya program rehabilitasi yang lebih efektif bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan agar dapat memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri. Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa masih ada kebutuhan untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, terutama dalam hal perlindungan terhadap barang berharga dan uang simpanan. Masyarakat juga perlu waspada dan lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga, serta lebih proaktif dalam melaporkan kejadian-kejadian mencurigakan kepada pihak yang berwajib. Diharapkan dengan adanya pemberitaan mengenai kasus ini, masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya menjaga keamanan lingkungan dan saling mengawasi satu sama lain. Sebagai masyarakat yang baik, kita semua juga bisa memberikan dukungan kepada pihak berwajib dalam upaya pencegahan dan penindakan kejahatan di lingkungan sekitar. Semoga kedua residivis kakak beradik ini mendapatkan hukuman yang setimpal dan dapat belajar dari kesalahan mereka untuk memperbaiki perilaku di masa depan.