Febrie Adriansyah belum lama ini mendapat teror dari oknum anggota Densus 88 Polri. Menurut saya, berita ini sungguh mengkhawatirkan. Seorang jaksa yang seharusnya menjalankan tugasnya untuk memberantas kejahatan justru malah menjadi target dari oknum Densus 88. Kasus ini mengungkapkan adanya konspirasi di dalam institusi penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam melawan kejahatan. Febrie Adriansyah sebagai seorang jaksa yang sering menangani kasus besar memang menjadi sasaran empuk bagi oknum Densus 88 yang mungkin merasa terganggu dengan penanganan kasus yang dilakukan olehnya. Tindakan mengintimidasi dan mengancam jaksa yang sedang menjalankan tugasnya dengan baik hanya akan lebih memperburuk keadaan hukum di negara ini. Kita semua seharusnya mendukung dan melindungi para penegak hukum yang jujur dan berintegritas seperti Febrie Adriansyah. Mereka adalah pilar utama dalam menciptakan keadilan dan penegakan hukum yang sejati. Tindakan dari oknum Densus 88 ini seharusnya ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak yang berwajib agar tidak terulang lagi di masa mendatang. Kasus ini juga seharusnya menjadi momentum untuk melakukan evaluasi terhadap sistem hukum dan penegakan hukum di Indonesia. Perlindungan terhadap jaksa, polisi, dan seluruh aparat penegak hukum harus diperkuat agar mereka bisa bekerja secara independen tanpa adanya tekanan atau ancaman dari pihak-pihak yang ingin mengendalikan jalannya kasus. Semua pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat secara luas, perlu bersatu dalam memberikan dukungan kepada para jaksa seperti Febrie Adriansyah. Mereka adalah pahlawan yang berjuang di garis depan dalam melawan kejahatan dan korupsi di negeri ini. Kita harus memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan aman dan tanpa takut untuk melaksanakan tugasnya demi kebaikan bersama.