Loading...
Viral wisatawan Bromo digetok ojek Rp 400 Ribu. Camat Tosari mengungkapkan ini yang dibutuhkan oleh jasa ojek di Bromo.
Menurut saya, praktek penagihan tarif yang tinggi seperti Rp 400 ribu oleh para pengojek kepada wisatawan yang berkunjung ke Bromo adalah tidak etis dan merugikan wisatawan. Hal ini dapat merusak citra pariwisata Indonesia karena menunjukkan bahwa lapangan ojek di daerah tertentu memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan dari wisatawan yang tidak mengetahui tarif yang seharusnya.
Selain itu, praktek ini juga dapat menghambat potensi pertumbuhan pariwisata di daerah Bromo karena wisatawan mungkin akan merasa tertipu dan tidak mau kembali lagi ke tempat tersebut. Sebagai daerah pariwisata yang dikenal secara internasional, pihak terkait seperti pemerintah daerah harus melibatkan diri dalam mengatasi masalah ini dengan menetapkan tarif yang wajar dan mengawasi praktik-praktik ilegal yang merugikan wisatawan.
Camat Tumpang yang mengungkapkan bahwa yang dibutuhkan adalah adanya solusi yang tegas dan berkelanjutan merupakan langkah yang positif dalam menangani masalah ini. Pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun masyarakat setempat, perlu bekerja sama dalam mencari solusi yang adil dan transparan guna melindungi wisatawan serta menjaga keberlangsungan pariwisata di daerah Bromo.
Sebagai wisatawan, penting bagi kita untuk selalu waspada dan memastikan bahwa kita mengetahui tarif yang seharusnya sebelum menggunakan jasa ojek atau transportasi lainnya di tempat wisata. Kita juga dapat memberikan umpan balik kepada pihak terkait jika mengalami penagihan tarif yang tidak wajar agar tindakan dapat diambil untuk mencegah hal tersebut terjadi di masa mendatang.
Secara keseluruhan, masalah penagihan tarif yang tinggi oleh para pengojek kepada wisatawan di Bromo adalah sebuah peringatan bagi kita semua untuk lebih mengutamakan etika dan transparansi dalam industri pariwisata. Semua pihak perlu bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menguntungkan bagi wisatawan sehingga pariwisata Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment