Sule ceritakan momen ketika Presiden RI Joko Widodo nyaris tak datang di pernikahan Rizky Febian dan Mahalini. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa setiap orang memang memiliki alasan dan kesibukan masing-masing yang membuatnya tidak bisa hadir dalam suatu acara pernikahan atau acara lainnya. Jadi, hal tersebut adalah hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi, dalam kehidupan sehari-hari, pejabat seperti Presiden Jokowi tentu memiliki banyak agenda yang harus dijalani, sehingga tidak mungkin hadir di setiap acara yang diundang. Selain itu, saya rasa penting untuk memahami bahwa kehadiran atau ketidakhadiran seseorang dalam suatu acara pernikahan merupakan hak pribadi yang harus dihormati dan tidak perlu dipersoalkan secara berlebihan. Kita harus memahami bahwa setiap orang memiliki urusan dan kewajiban yang mungkin tidak bisa ditinggalkan untuk menghadiri suatu acara, termasuk Presiden Jokowi. Lebih lanjut, dalam konteks pernikahan, yang terpenting adalah kebahagiaan dan kebersamaan pasangan yang menikah, bukan seberapa banyak orang penting yang hadir atau tidak hadir dalam acara tersebut. Jadi, sebaiknya kita fokus pada momen bahagia tersebut daripada memperdebatkan siapa yang datang atau tidak datang dalam acara pernikahan. Terakhir, sebagai masyarakat, kita sebaiknya juga tidak terlalu mudah terprovokasi oleh berita-berita sensasional seperti ini. Kita harus bijak dalam menyikapi berita dan tidak langsung menghakimi seseorang hanya berdasarkan kabar yang belum tentu benar. Sebaiknya kita fokus pada hal-hal positif dan membangun daripada terjerumus dalam polemik yang tidak memiliki manfaat.