Angka prevalensi stunting provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada 2023 sebesar 21,3 persen. Tanggapan saya terhadap berita tentang peningkatan prevalensi stunting di Sulawesi Utara menjadi 21,3 persen pada tahun 2023 adalah sangat mengkhawatirkan. Stunting adalah masalah kesehatan yang serius karena dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Angka 21,3 persen ini menunjukkan bahwa masih banyak anak di Sulawesi Utara yang tidak mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Peningkatan prevalensi stunting ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara. Upaya preventif dan intervensi yang lebih efektif harus segera dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Peningkatan akses terhadap gizi yang berkualitas, pendidikan gizi yang lebih baik, serta pemberdayaan masyarakat dalam hal gizi juga perlu ditingkatkan. Selain itu, perlu juga dilakukan pendekatan lintas sektor antara kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi untuk menangani masalah stunting ini secara holistik. Pendidikan gizi yang disampaikan kepada ibu hamil dan balita sangat penting agar mereka memahami pentingnya pola makan yang sehat untuk pertumbuhan optimal anak-anak. Dukungan pemerintah dalam hal peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan gizi juga sangat krusial. Masyarakat juga perlu lebih sadar akan pentingnya memberikan nutrisi yang baik kepada anak-anak mereka serta melakukan pola makan sehat di rumah. Peran orangtua sangat besar dalam memberikan gizi yang cukup kepada anak-anak, sehingga edukasi kepada mereka juga perlu diperkuat. Kesimpulannya, peningkatan prevalensi stunting di Sulawesi Utara menjadi 21,3 persen pada tahun 2023 menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak di daerah tersebut. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor terkait sangat diperlukan untuk merencanakan langkah-langkah konkrit guna mengatasi masalah stunting ini.