Bocah 12 tahun ini viral gegara kisahnya yang terbilang agak lain. Ia kini terancam dikeluarkan dari sekolahnya gegara rambutnya yang gondrong. Tanggapan saya terhadap berita tentang Farouk James, bocah 12 tahun yang hampir dikeluarkan dari sekolah karena rambutnya gondrong adalah bahwa kebijakan sekolah yang membatasi panjang rambut siswa perlu untuk dipertimbangkan ulang. Rambut adalah salah satu bagian dari identitas seseorang dan seharusnya tidak menjadi alasan untuk membatasi hak-hak siswa dalam mengekspresikan diri mereka. Selain itu, Farouk James seharusnya tidak harus mengalami tekanan dari sekolah karena penampilannya. Sebagai pendidik, seharusnya sekolah memberikan perhatian kepada aspek lain yang lebih penting seperti kemampuan akademis dan karakter siswa, bukan sekadar tampilan fisik mereka. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung perkembangan semua siswa tanpa diskriminasi. Saya juga berharap agar sekolah dapat lebih terbuka terhadap perbedaan dan mendukung keberagaman siswa. Melalui pendekatan yang lebih inklusif dan bertanggung jawab, sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung bagi semua siswa tanpa membatasi ekspresi diri mereka. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pribadi yang mandiri dan berpikiran terbuka. Keputusan sekolah untuk hampir mengeluarkan Farouk James dari sekolah karena rambutnya gondrong seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Kita perlu mempertimbangkan ulang nilai-nilai yang mendasari aturan-aturan sekolah sehingga tidak ada siswa yang merasa terdiskriminasi atau tidak diterima karena penampilan mereka. Semua anak memiliki hak untuk belajar dan berkembang tanpa rasa takut atau tekanan yang tidak perlu.