Sebanyak 22 jemaah yang berhaji tanpa visa haji itu tengah berada di imigrasi dan akan diterbangkan ke Tanah Air, Sabtu (1/6/2024) pukul 23.00 WAS. Saya merasa bahwa penting bagi setiap jemaah haji untuk mematuhi aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh pihak berwenang terkait perjalanan haji. Dalam hal ini, memiliki visa resmi adalah hal yang wajib dan tidak boleh diabaikan oleh siapapun. Karena tanpa visa resmi, bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi juga dapat menyebabkan masalah yang lebih besar seperti dideportasi dari negara tujuan. Deportasi yang diterima oleh 22 jemaah haji yang berangkat tanpa visa resmi mungkin merupakan hukuman yang pantas sebagai konsekuensi dari pelanggaran yang mereka lakukan. Dengan dilarang masuk ke Saudi Arabia selama 10 tahun, diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi mereka dan juga sebagai peringatan bagi calon jemaah haji lainnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tindakan dari pihak berwenang untuk memberlakukan sanksi yang tegas terhadap pelanggar aturan perjalanan haji merupakan upaya yang tepat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam pelaksanaan ibadah haji. Sebagai umat Muslim, kita seharusnya menghormati dan patuh terhadap segala peraturan yang berlaku dalam perjalanan haji demi menjaga kemuliaan serta keberkahan dari ibadah tersebut. Sebagai individu yang menjunjung tinggi norma dan etika dalam beribadah, seharusnya kita juga tidak hanya fokus pada ketentuan administrasi semata, tetapi juga merenungkan makna dan tujuan utama dari pelaksanaan ibadah haji. Hal ini penting agar dalam meraih keberhasilan dalam ibadah, kita juga dapat menjaga integritas serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Semoga dengan kejadian ini, dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu patuh terhadap aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.