Jerit hati Kartini (28), ibunda Pegi Setiawan alias Perong, tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, akhirnya didengar Presiden Joko Widodo. Berita mengenai jeritan hati ibu Pegi Setiawan yang yakin anaknya bukan pembunuh Vina Cirebon tentunya sangatlah mengharukan. Sebagai seorang ibu, tentu saja sangat wajar jika ibu tersebut merasa ragu dan berusaha membela anaknya. Namun, dalam kasus hukum seperti ini, diperlukan bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas perbuatan tersebut. Selain itu, sebagai masyarakat luas, kita juga harus bersikap bijaksana dalam menanggapi berita seperti ini. Meskipun ibu Pegi Setiawan yakin bahwa anaknya tidak bersalah, namun bukti dan fakta yang ada harus tetap dijadikan pertimbangan utama dalam mengambil keputusan. Jangan terlalu terbawa emosi dan membuat asumsi yang tidak berdasar. Sebagai seorang ibu, tentu saja ibu Pegi Setiawan akan berusaha keras untuk membela anaknya. Namun, dalam kasus ini, kita tidak bisa hanya berpegang pada perasaan semata. Kita perlu memberikan kesempatan pada proses hukum untuk berjalan dengan adil dan transparan agar kebenaran dapat terungkap. Mungkin ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam kasus ini. Namun, yang jelas kita harus tetap memberikan kesempatan pada proses hukum untuk menentukan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas perbuatan tersebut. Semua pihak, termasuk keluarga korban dan juga keluarga tersangka, harus diberikan keadilan dan perlakuan yang sama di mata hukum. Kita juga harus mengambil pelajaran dari kasus ini bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk selalu berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu yang dapat merugikan orang lain. Dan yang paling penting, kita harus selalu menghormati proses hukum dan memberikan dukungan kepada pihak berwajib dalam menegakkan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.