Loading...
Kekayaan Gilga Sahid sempat diremehkan mau menikahi Happy Asmara, honor hingga endorse gak main-main, segini nominalnya.
Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa kekayaan seseorang seharusnya tidak menjadi tolak ukur dalam mencari pasangan hidup. Meskipun Gilang Sahid sempat diremehkan karena dikatakan kurang mampu, namun hal tersebut tidak sepatutnya menjadi masalah dalam hubungan asmara. Seharusnya yang menjadi fokus adalah kesamaan nilai, visi, dan prinsip antara dua individu yang akan membangun hubungan tersebut.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa bersamaan dengan kekayaan atau status sosial seseorang, haruslah diiringi dengan integritas dan sikap yang baik. Hal tersebut lebih menentukan kualitas seorang individu daripada sekadar kekayaan materi. Oleh karena itu, konsep bahwa lebih baik memilih pasangan hidup berdasarkan cinta dan kompatibilitas daripada kekayaan semakin relevan dalam konteks hubungan modern.
Selain itu, pernikahan juga seharusnya tidak ditentukan semata-mata oleh kekayaan atau honor yang dimiliki seseorang. Hal tersebut hanya akan membuat hubungan tersebut terasa seperti transaksi bisnis daripada ikatan batin yang kokoh. Hubungan yang sejati seharusnya didasari oleh cinta, pengertian, saling mendukung, dan komitmen yang kuat. Jadi, lebih baik memprioritaskan nilai-nilai tersebut dalam memilih pasangan hidup daripada sekadar melihat kekayaan atau honor yang dimiliki seseorang.
Terakhir, perlakuan pada seseorang, baik dalam hubungan maupun dalam kehidupan sehari-hari, seharusnya didasari oleh rasa hormat dan penghargaan yang tulus. Meremehkan seseorang berdasarkan kekayaan atau status sosialnya adalah sikap yang tidak bijaksana dan tidak bermoral. Sebagai manusia, seharusnya kita dapat melihat nilai sesama individu tanpa harus terpengaruh oleh materi atau status sosial yang dimilikinya.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment