Walikota Bontang Basri Rase pada Jumat lalu memenuhi undangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Kasus stunting yang masih tinggi di 4 kelurahan di Bontang, terutama di Kelurahan Berbas Pantai yang mencapai 29 persen merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait. Stunting merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi pada masa pertumbuhan anak, yang dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Tingginya angka stunting di wilayah tersebut dapat menunjukkan adanya masalah dalam hal akses terhadap gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak, serta kurangnya pemahaman mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak. Pentingnya pemahaman tentang gizi seimbang dan kebutuhan gizi anak perlu disosialisasikan secara luas kepada masyarakat, terutama kepada orang tua dan keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang bagi anak, mulai dari pemberian makanan bergizi hingga pola asuh yang mendukung pertumbuhan optimal anak. Selain itu, peran pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap program-program gizi yang telah disediakan, serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kondisi gizi anak di wilayah tersebut. Penyebab tingginya kasus stunting di 4 kelurahan di Bontang juga perlu diteliti lebih lanjut, apakah disebabkan oleh faktor ekonomi, pola makan yang tidak seimbang, atau kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Dengan mengetahui penyebab utama dari masalah stunting ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, penting juga untuk melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah tersebut. Diperlukan kerjasama dan sinergi antara semua pihak terkait untuk menurunkan angka stunting di 4 kelurahan di Bontang. Langkah-langkah preventif seperti edukasi gizi, pemberian akses terhadap makanan bergizi, monitoring tumbuh kembang anak secara berkala, serta peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah stunting ini. Hanya dengan kerjasama yang kuat dan komitmen yang tinggi dari semua pihak, diharapkan kasus stunting di wilayah tersebut dapat diminimalisir dan anak-anak dapat tumbuh optimal serta memiliki masa depan yang lebih baik.