Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik masih melakukan sejumlah kunjungan kerja di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Tanggapan saya terhadap berita ini adalah positif karena menunjukkan bahwa Pj Gubernur Kaltim peduli terhadap warga yang terdampak oleh proyek pembangunan jalan tol Segmen 6A dan 6B IKN. Kehadiran Pj Gubernur untuk bertemu langsung dengan warga yang terdampak menunjukkan bahwa pemerintah memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat. Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol memang dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi suatu daerah, namun tidak jarang juga menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa kemungkinan dampak negatif tersebut diminimalkan seoptimal mungkin, serta memberikan kompensasi atau ganti rugi yang layak kepada warga yang terdampak. Diskusi tentang ganti untung yang dilakukan antara Pj Gubernur dan warga terdampak juga merupakan langkah yang baik untuk mencapai kesepakatan yang adil dan merata bagi semua pihak. Pemerintah perlu memiliki kebijakan yang transparan dan terbuka dalam menangani masalah ganti rugi agar tidak menimbulkan ketidakadilan atau ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Selain itu, penting pula untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap proyek pembangunan tersebut, agar efek negatif dapat diantisipasi dan diatasi sejak dini. Pemerintah juga perlu melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat setempat dan LSM, dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek infrastruktur demi mencapai keputusan yang berkeadilan bagi semua pihak. Dengan adanya komunikasi dan dialog yang terbuka antara pemerintah dan masyarakat terdampak, diharapkan solusi yang adil dan berkelanjutan dapat ditemukan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pj Gubernur Kaltim ini merupakan contoh bagaimana seharusnya pemerintah memperlakukan warga terdampak pembangunan infrastruktur, dengan mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka serta berupaya memberikan solusi yang terbaik untuk semua pihak.