Sandiaga Uno kembali menegaskan dirinya tak punya hak masuk dalam jajaran menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Saya merasa pernyataan Sandiaga Uno terkait jabatan menteri di Kabinet Prabowo-Gibran yang dia berikan dengan cara memperingatkan agar jangan sampai kabinet tersebut diisi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan politik tertentu adalah sah-sah saja. Sebagai seorang mantan politisi dan calon wakil presiden, Sandiaga Uno pasti memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk memberikan saran-saran yang konstruktif terkait penataan kabinet. Namun, saya merasa bahwa lebih baik jika Sandiaga Uno memberikan saran-saran tersebut secara langsung kepada pihak terkait, daripada melalui media massa. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya salah paham dan polemik yang tidak perlu. Selain itu, penyebutan nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam pernyataan Sandiaga Uno juga cukup menarik perhatian. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa ada spekulasi atau pertimbangan tertentu dimana Ganjar Pranowo dianggap memiliki potensi untuk menduduki posisi menteri di kabinet tersebut. Ganjar Pranowo sendiri adalah sosok yang cukup populer dan dihormati di Jawa Tengah, sehingga kehadirannya dalam kabinet Prabowo-Gibran dapat menjadi nilai tambah bagi pemerintahan tersebut. Secara keseluruhan, pernyataan Sandiaga Uno dapat dianggap sebagai bentuk perhatian dan keprihatinan terhadap pembentukan kabinet yang efektif dan bersih dari praktik politik yang tidak sehat. Menjalankan fungsi kontrol dan memberikan masukan yang konstruktif merupakan tugas seorang mantan politisi seperti Sandiaga Uno, namun perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak menimbulkan kontroversi yang tidak perlu.