Utang Rp 500.000 Bengkak Jadi Rp 40 Juta, Lansia di Tangerang Kehilangan Lahan karena Dirampas Rentenir

14 jam yang lalu
3


Loading...
Sebidang lahan milik A (80), lansia di Desa Selembaran Jati, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten dirampas rentenir.
Berita mengenai utang yang bengkak dari Rp 500.000 menjadi Rp 40 juta ini sangat memprihatinkan dan menggambarkan realitas pahit yang dihadapi banyak orang, terutama para lansia yang rentan. Situasi ini menunjukkan bagaimana praktik rentenir dapat merusak kehidupan individu dan keluarga, terutama mereka yang berada dalam keadaan ekonomi yang sulit. Kasus ini bukan hanya sekadar masalah utang, tetapi juga menggambarkan ketidakadilan sosial dan eksploitasi terhadap orang-orang yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan yang legal dan terjangkau. Rentenir sering kali menawarkan pinjaman dengan cara yang sangat menarik, tetapi dengan syarat yang tidak adil. Bunga yang tinggi dan cara penagihan yang agresif membuat para peminjam terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk diatasi. Dalam kasus lansia di Tangerang ini, kita melihat dampak yang lebih besar: kehilangan lahan berharga yang harusnya menjadi sumber stabilitas bagi lansia tersebut. Hal ini tidak hanya menghancurkan keuangan pribadi, tetapi juga mengancam tempat tinggal dan keamanan masa depan mereka. Pada tingkat yang lebih luas, kasus ini menunjukkan perlunya penanganan yang lebih baik terhadap masalah pinjaman berbunga tinggi dan regulasi yang lebih ketat terhadap praktik rentenir. Pemerintah dan lembaga terkait perlu menciptakan kebijakan yang melindungi warga dari eksploitasi serupa. Edukasi keuangan juga sangat penting agar masyarakat paham akan risiko yang terkait dengan utang dan cara alternatif dalam mendapatkan bantuan keuangan tanpa harus bergantung pada rentenir. Di samping itu, masyarakat perlu bersama-sama saling mendukung dan membantu mereka yang terjebak dalam utang. Solidaritas komunitas dapat menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban finansial dan memberikan akses ke sumber daya yang lebih baik. Kegiatan seperti penyuluhan, pembentukan kelompok simpan pinjam, serta dukungan emosional dapat membantu mereka yang terisolasi dan rentan. Secara keseluruhan, berita ini mengajak kita untuk lebih peka terhadap kondisi sekitar dan memahami betapa pentingnya keadilan ekonomi dan akses keuangan yang adil. Upaya untuk memerangi praktik rentenir dan mendukung mereka yang terkena dampak sangatlah krusial jika kita ingin menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi lagi di masa depan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment