"Ini lebih seperti urusan rumah tangga pihak lain, biasanya kalau dalam satu keluarga ada masalah, saling tabayyun saja," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan. Berita yang berjudul "PKB Sarankan PDIP dan Jokowi Tabayyun" menunjukkan dinamika politik yang terus berkembang di Indonesia, terutama menjelang pemilihan umum yang semakin dekat. Praktik tabayyun, yang mengacu pada upaya untuk melakukan klarifikasi dan komunikasi secara terbuka, sangat penting dalam konteks politik yang rawan isu dan perpecahan. Tindakan PKB yang menyarankan PDIP dan Jokowi untuk melakukan tabayyun bisa dilihat sebagai panggilan untuk memperkuat kesatuan dan mengurangi potensi misunderstanding di antara partai-partai koalisi. Dalam konteks hubungan antara PDIP dan Jokowi, upaya tabayyun ini juga bisa dimaknai sebagai suatu bentuk saling menghormati dan berusaha untuk mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan politik. Mengingat bahwa PDIP merupakan partai pengusung utama Jokowi dalam pemilihan presiden sebelumnya, penting untuk menjaga komunikasi yang baik agar visi dan misi yang diusung dapat dipahami dan didukung oleh kedua belah pihak. Hal ini juga menunjukkan bahwa meski ada perbedaan pendapat atau arah kebijakan yang mungkin muncul, tetap ada ruang untuk dialog dan kompromi. Lebih jauh lagi, saran dari PKB ini mencerminkan kecerdasan politik yang perlu diakui. Dalam politik, sering kali terjadi mispersepsi yang dapat merusak kerjasama. Dengan tabayyun, kedua pihak dapat saling menyampaikan pandangan mereka secara langsung, mengurangi rumor yang beredar, serta meminimalisir dampak negatif yang bisa muncul dari pernyataan yang tidak tepat. Ini juga menjadi sinyal positif bagi masyarakat, bahwa para pemimpin mereka berusaha untuk menjaga kestabilan politik dan memprioritaskan kepentingan rakyat dibandingkan ambisi personal atau kelompok. Namun, tantangan terbesar dalam melaksanakan tabayyun adalah keberanian untuk mendengarkan dan menerima kritik. Dalam politik, ego dan kepentingan individu seringkali menghalangi komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, keberhasilan tabayyun antara PDIP dan Jokowi tidak hanya ditentukan oleh adanya niat untuk melakukannya, tetapi juga oleh kemampuan mereka untuk terus membuka diri dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Secara keseluruhan, saran PKB untuk melakukan tabayyun dapat dianggap sebagai langkah strategis dalam menjamin kohesi dalam koalisi dan menjaga stabilitas politik menjelang pemilihan umum. Tindakan ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua belah pihak, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mengharapkan kepemimpinan yang responsif dan solutif. Jika dilakukan dengan baik, tabayyun ini dapat memperkuat kerjasama, mengurangi gesekan, dan mendorong terwujudnya pemerintahan yang lebih baik di masa depan.