John Rettob menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gubernur Nawipa atas doa serta dukungannya. Berita mengenai kesiapan Gubernur Papua Tengah dan Bupati Mimika untuk menyukseskan tahbisan Uskup Bernard Baru menunjukkan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah terhadap kegiatan spiritual dan keagamaan di wilayah tersebut. Tahbisan seorang uskup merupakan momen penting, tidak hanya bagi komunitas Gereja, tetapi juga bagi masyarakat yang lebih luas. Dalam konteks Papua, di mana keragaman budaya dan agama sangat kentara, dukungan dari pemimpin daerah ini menjadi simbol perhatuan dan keterlibatan pemerintah dalam kehidupan masyarakat. Sikap kooperatif yang ditunjukkan oleh Gubernur dan Bupati ini juga mencerminkan upaya untuk menjalin solidaritas antar pemangku kepentingan di wilayah tersebut. Dukungan tersebut dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara pemerintah, Gereja, dan masyarakat. Dengan adanya kerjasama yang harmonis ini, diharapkan dapat tercipta suasana kondusif yang mendukung kegiatan keagamaan, serta memperkuat tali persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk. Lebih jauh lagi, tahbisan Uskup Bernard Baru bisa menjadi momentum untuk meningkatkan dialog antaragama dan memperkuat nilai-nilai toleransi di Papua. Dalam banyak kasus, momen-momen keagamaan juga menjadi kesempatan untuk mengedepankan pesan-pesan damai dan persatuan. Oleh karena itu, dukungan dari pemimpin daerah sangat vital, tidak hanya dalam aspek logistik tetapi juga dalam menciptakan ruang untuk berdialog dan merangkul semua elemen masyarakat. Ditambah lagi, partisipasi aktif pemerintah dalam acara-acara seperti ini dapat menarik perhatian media dan publik bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional. Hal ini berdampak positif dalam memperkenalkan Papua sebagai daerah yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan, agama, dan keragaman. Ketika berita tentang dukungan pemerintah terhadap kegiatan keagamaan ini tersebar, akan semakin memperkuat citra positif Papua di mata luar, dan mungkin bisa menggerakkan lebih banyak lagi inisiatif serupa di masa depan. Namun, meskipun dukungan ini sangat penting, tantangan tetap ada. Harapan dan ekspektasi dari masyarakat terhadap peran gereja dan pemimpin lokal harus dapat dipenuhi. Dalam banyak kasus, keberhasilan acara keagamaan ditentukan oleh sejauh mana dukungan-pemberdayaan masyarakat dan transparansi dari pihak-pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menjaga hubungan baik serta saling dukung agar hasil dari acara tahbisan ini dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Akhirnya, keberhasilan tahbisan Uskup Bernard Baru diharapkan bukan hanya menjadi sebuah peristiwa spiritual semata, melainkan dapat menjadi titik tolak untuk membawa perubahan positif yang lebih luas di Papua. Dengan dukungan padu dari pemerintah dan gereja serta keterlibatan aktif masyarakat, akan ada harapan baru untuk masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera di wilayah ini.