Federasi Futsal Indonesia (FFI) menemui Pramono membahas Piala Asia Futsal 2026 yang bakal digelar di Jakarta. FFI meminta ada perbaikan infrastruktur. Berita tentang permohonan dukungan infrastruktur oleh Federasi Futsal Indonesia (FFI) menjelang Piala Futsal Asia 2026 merupakan langkah yang sangat strategis dan penting. Dalam konteks olahraga, terutama futsal yang semakin populer di Indonesia, persiapan yang matang dan dukungan infrastruktur yang memadai akan berperan penting dalam kesuksesan penyelenggaraan turnamen tersebut. Mengingat Piala Futsal Asia akan menampilkan tim-tim terbaik dari seluruh benua, adalah vital bagi Indonesia untuk memperlihatkan kemampuan dan komitmennya dalam memajukan olahraga futsal. Pertama-tama, fasilitas infrastruktur yang baik tidak hanya akan mendukung kelancaran penyelenggaraan turnamen, tetapi juga berpotensi meningkatkan pengalaman bagi para penonton dan peserta. Selain lapangan futsal itu sendiri, aspek-aspek lain seperti akomodasi, transportasi, dan aksesibilitas harus diperhatikan dengan serius. Hal ini tidak hanya akan memberikan kesan positif bagi tim peserta, tetapi juga bagi penggemar yang datang untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Selanjutnya, dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait sangat diharapkan dalam memperkuat infrastruktur yang ada. Kolaborasi antara FFI dan pemerintah, seperti yang dilakukan dengan menemui Pramono, menunjukkan bahwa terdapat upaya serius untuk memastikan semua aspek dapat dipenuhi. Ini juga dapat menjadi peluang bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung olahraga, yang tentunya akan berdampak positif bagi citra Indonesia di kancah internasional. Di samping itu, penting untuk diingat bahwa event olahraga besar seperti Piala Futsal Asia tidak hanya berdampak pada sektor olahraga. Acara ini juga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan, mulai dari sektor pariwisata hingga promosi produk lokal. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur dan penyelenggaraan acara akan berpotensi menghasilkan keuntungan jangka panjang bagi negara. Selain itu, ketertarikan yang lebih besar terhadap futsal juga dapat mendorong generasi muda untuk lebih aktif berolahraga. Namun, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur perlu diantisipasi dengan baik. Keberlanjutan dan pemeliharaan fasilitas setelah event juga perlu menjadi fokus, agar infrastruktur yang dibangun tidak hanya menjadi bagian dari event sesaat, tetapi juga menjadi aset bagi perkembangan futsal di Indonesia ke depannya. Hal ini tentunya membutuhkan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat. Secara keseluruhan, langkah FFI untuk meminta dukungan infrastruktur menjelang Piala Futsal Asia 2026 adalah langkah yang tepat dan strategis. Diharapkan kerjasama yang baik antara federasi, pemerintah, dan masyarakat dapat terjalin, sehingga Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang sukses dan mampu meninggalkan jejak positif dalam sejarah sejarah Futsal Asia. Melalui dukungan yang solid dan infrastruktur yang memadai, Indonesia tidak hanya dapat menyukseskan event ini, tetapi juga mengembangkan olahraga futsal lebih jauh di tanah air.