Adapun pengurus lengkap FBA periode 2025-2030, yaitu Dewan Pembina, Ketua Dr H Muzakkar A Gani, SH, MSi. Berita mengenai eks Bupati Bireuen, Dr. Muzakkar A. Gani, yang kini memimpin Dewan Pembina Yayasan Forum Bangun Aceh, menunjukkan evolusi karir politik dan sosial yang menarik. Dengan latar belakang sebagai mantan pemimpin daerah, kehadiran beliau dalam yayasan yang fokus pada pembangunan Aceh menandakan komitmennya untuk terus berkontribusi pada masyarakat meskipun tidak lagi memegang posisi pemerintahan. Langkah ini bisa dianggap sebagai bentuk pengabdian dan dedikasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Aceh pasca konflik. Dari perspektif positif, keberadaan Dr. Muzakkar di Yayasan Forum Bangun Aceh diharapkan bisa membawa pengalaman dan wawasan yang luas dalam merumuskan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan pemahaman mendalam tentang tantangan yang dihadapi daerahnya, beliau dapat mengidentifikasi peluang dan menciptakan inisiatif yang lebih efektif dalam mencapai tujuan yayasan tersebut. Pangkalan pengalaman beliau sebagai bupati dapat dimanfaatkan untuk menjembatani berbagai kepentingan yang ada, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Namun, perlu diingat bahwa kepercayaan masyarakat kepada mantan pejabat tidak selalu berjalan mulus. Ada potensi skeptisisme dari masyarakat terkait motivasi di balik keterlibatannya dalam yayasan. Masyarakat sering kali mengharapkan transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin, terutama ketika mereka beralih ke posisi baru setelah masa pemerintahannya. Oleh karena itu, Dr. Muzakkar perlu berkomitmen untuk membangun hubungan yang solid dengan masyarakat, menjaga komunikasi yang terbuka, dan menjelaskan visi serta misi yayasan bagi masyarakat. Di sisi lain, keberadaan yayasan semacam Forum Bangun Aceh juga bisa berfungsi sebagai platform kolaborasi yang penting. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari tokoh lokal hingga sektor swasta, yayasan ini dapat memperkuat jaringan sosial di Aceh. Hal ini sangat penting dalam proses pembangunan, karena keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada dukungan pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat dalam merumuskan dan melaksanakan program-program yang ada. Secara keseluruhan, langkah Dr. Muzakkar A. Gani dengan memimpin Yayasan Forum Bangun Aceh ini dapat menjadi momen penting bagi pembangunan Aceh jika dilaksanakan dengan integritas dan visi yang jelas. Dengan dukungan yang tepat dan komitmen untuk bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, diharapkan yayasan ini dapat memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Aceh, serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif di wilayah tersebut. Masyarakat tentunya akan menantikan langkah-langkah konkret dari yayasan ini dan menilai seberapa besar kontribusi yang dapat diberikan dalam memperbaiki kondisi Aceh ke depan.