Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Edy Tambeng Widjaja menegaskan total jalan provinsi Jawa Timur mencapai 1.671 kilometer Berita mengenai kesiapan jalan di Jawa Timur (Jatim) menghadapi arus mudik 2025 merupakan sinyal positif bagi seluruh pengguna jalan, terutama bagi para pemudik yang mempersiapkan perjalanan pulang ke kampung halaman. Kesiapan infrastruktur jalan sangat krusial dalam mendukung kelancaran arus lalu lintas, terutama saat musim mudik yang biasanya diwarnai dengan peningkatan volume kendaraan secara drastis. Dengan jaminan bahwa tidak ada jalan berlubang, diharapkan akan mengurangi risiko kecelakaan dan memberikan kenyamanan lebih bagi para pengendara. Salah satu aspek yang patut disoroti adalah komitmen pemerintah dalam menjaga dan memperbaiki infrastruktur jalan. Jika berita ini mencerminkan sebuah rencana kerja yang matang, maka itu adalah langkah yang sangat baik. Perlu diingat bahwa kondisi jalan yang baik tidak hanya berpengaruh pada keselamatan, tetapi juga mendukung efisiensi waktu tempuh dan mengurangi beban ekonomi yang muncul dari kerusakan kendaraan akibat jalan yang tidak layak. Kesiapan ini menunjukkan bahwa ada perhatian serius dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Namun, tidak cukup hanya dengan menyatakan bahwa semua jalan siap dan tidak ada berlubang. Penting untuk ada transparansi mengenai langkah-langkah yang diambil untuk mencapai kondisi tersebut, termasuk pemeliharaan rutin dan perbaikan yang dilakukan secara berkala. Masyarakat juga perlu diberikan informasi tentang area mana yang telah diperbaiki sehingga mereka dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik. Selain itu, akses bilik informasi dan laporan langsung dari pengguna jalan harus dipermudah agar perbaikan dapat dilakukan secara responsif. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah koordinasi antara berbagai pihak, seperti Dinas Pekerjaan Umum, kepolisian, dan pemerintah daerah. Sinergi ini akan membantu menjamin keamanan dan ketertiban di jalan raya, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di daerah-daerah lain yang dilalui pemudik. Selain itu, sosialisasi mengenai aturan dan etika berlalu lintas juga sangat penting agar pengguna jalan dapat beroperasi dengan aman dan nyaman saat arus mudik berlangsung. Akhirnya, ketersediaan fasilitas penunjang lainnya, seperti tempat istirahat, layanan kesehatan, dan informasi lalu lintas secara real-time, juga harus diprioritaskan. Dengan melengkapinya semua ini, arus mudik di Jawa Timur pada 2025 bisa menjadi lebih lancar dan terstruktur. Secara keseluruhan, berita ini mencerminkan harapan dan janji akan kondisi perjalanan yang lebih baik. Namun, implementasi dari janji-janji ini memerlukan tindakan nyata dan komitmen berkelanjutan dari semua pihak terkait untuk menjamin tidak hanya kesiapan jalan, tetapi keselamatan dan kenyamanan seluruh pemudik.