Polisi menangkap total 21 orang terkait pengeroyokan seorang juru parkir di Cimaung Kabupaten Bandung. Tersangka bisa bertambah. Berita mengenai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh geng motor, dalam hal ini 'Geng Motor Brigez' terhadap juru parkir di Bandung, menunjukkan betapa seriusnya masalah kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Tindakan seperti ini tidak hanya mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar, tetapi juga mencerminkan adanya masalah sosial yang lebih dalam, seperti ketegangan antar kelompok, penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan yang dialami oleh individu-individu tertentu. Pertama-tama, tindakan keroyok yang dilakukan oleh geng motor merupakan pelanggaran hukum yang jelas dan harus ditindak secara tegas oleh aparat penegak hukum. Penangkapan 21 orang, dengan 5 di antaranya diidentifikasi sebagai pelaku utama, menunjukkan adanya respons yang cepat dan tepat dari kepolisian. Namun, penangkapan ini seharusnya diikuti dengan proses hukum yang adil dan transparan agar para pelaku mendapat sanksi yang sepadan dan masyarakat mendapatkan keadilan. Selain aspek penegakan hukum, perlu juga dipertimbangkan aspek pencegahan. Kekerasan semacam ini sering kali muncul dari ketidakpuasan sosial yang lebih luas, termasuk masalah ekonomi, pendidikan, dan akses terhadap kesempatan yang adil. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan solusi yang lebih holistik. Misalnya, program pemberdayaan pemuda dan komunitas bisa menjadi salah satu cara untuk mengalihkan perhatian kelompok-kelompok ini dari tindakan kekerasan menuju kegiatan yang lebih positif dan konstruktif. Di samping itu, peran media massa juga sangat penting dalam memberitakan kejadian ini. Berita yang disampaikan haruslah seimbang, tidak provokatif, dan mengedukasi publik tentang dampak negatif dari kekerasan serta pentingnya menciptakan budaya damai. Media juga dapat menjadi sarana untuk mendorong dialog antara pihak-pihak yang terlibat, termasuk mafia parkir, geng motor, dan masyarakat agar tercipta solusi yang saling menguntungkan. Terakhir, kasus ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara penegak hukum, aparat pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga. Program-program keamanan lingkungan, seperti patroli bersama, dialog komunitas, dan kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, dapat memperkuat rasa kebersamaan dan mencegah terjadinya kekerasan serupa di masa depan. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif, kita dapat berharap untuk mengurangi angka kekerasan dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.