Mandor  bibit nanas di PT GGP Agro inisial ADR (30) ditangkap personel Polsek Terusan Nunyai. Berita mengenai penangkapan mandor di Lampung Tengah yang terlibat dalam pencurian kabel genset memang mencerminkan masalah yang kompleks dan sering kali terjadi di masyarakat. Pencurian barang-barang yang berharga, seperti kabel genset, menunjukkan adanya krisis kepercayaan dan masalah ekonomi yang lebih mendalam. Kasus seperti ini dapat jadi gambaran realitas sosial di mana individu-individu merasa terdorong untuk melakukan tindakan ilegal demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pertama-tama, tindakan pencurian oleh seorang mandor, yang seharusnya menjadi panutan bagi pekerja lain, sangat memprihatinkan. Peran mandor seharusnya lebih bersifat sebagai pemimpin yang memberikan contoh yang baik dan menjaga etika kerja. Namun, ketika seorang mandor terlibat dalam kegiatan kriminal, ini menunjukkan bahwa ada masalah moral dan etika yang perlu ditangani dengan serius. Sebagai seorang pemimpin, mereka memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif, dan tindakan mereka justru melemahkan kepercayaan di kalangan bawahannya. Kedua, berita ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Pencurian barang-barang publik ataupun komersial seperti kabel genset menyebabkan kerugian tidak hanya bagi individu atau perusahaan tetapi juga berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat mengganggu layanan atau proyek yang sangat diperlukan oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang mungkin sudah memiliki keterbatasan akses terhadap listrik atau sumber daya lainnya. Selanjutnya, penangkapan oleh pihak kepolisian juga menunjukkan bahwa ada tindakan tegas dalam menangani kejahatan. Ini merupakan langkah yang positif untuk menunjukkan bahwa pihak berwenang tidak akan membiarkan tindakan kriminal terjadi tanpa konsekuensi. Penegakan hukum yang konsisten sangat penting untuk mencegah tindakan serupa di masa depan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Akan tetapi, penegakan hukum tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan juga langkah-langkah pencegahan yang lebih strategis agar kasus-kasus serupa tidak terulang. Misalnya, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa menjadi solusi jangka panjang. Program pelatihan kerja, pemberian modal usaha, atau penyuluhan tentang etika dan tanggung jawab kerja bisa membantu mengurangi tingkat kejahatan. Akhirnya, penting untuk memahami bahwa cerita di balik tindakan kriminal sering kali berakar dari masalah sosial yang lebih dalam. Kita perlu melakukan refleksi kolektif tentang bagaimana masyarakat dapat bekerja lebih baik untuk membantu duluan mereka sebelum terpaksa untuk melakukan tindakan ilegal. Dengan begitu, kita bisa membangun masyarakat yang lebih kuat, aman, dan beretika.