Loading...
Rumah kayu papan yang tinggali Sujari bersama istrinya porak poranda diterjang banjir yang datang sangat cepat, di Desa Ringinkidul Grobogan.
Berita mengenai Suraji dari Grobogan yang harus pasrah karena hasil panennya hanyut terbawa banjir merupakan gambaran nyata dari tantangan yang dihadapi oleh para petani di Indonesia. Kondisi cuaca yang ekstrem dan seringnya terjadi bencana alam, seperti banjir, jelas berdampak besar pada ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat pedesaan. Dalam konteks ini, Suraji bukan hanya mencerminkan nasib individu, tetapi juga mewakili banyak petani lainnya yang berjuang dalam kondisi serupa.
Kehilangan hasil panen adalah pukulan telak bagi petani, yang sering kali bergantung pada satu musim panen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika gabah hasil panen hanya tersisa 10 kilogram, itu tidak hanya berarti hilangnya sumber pendapatan, tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup keluarga. Di banyak daerah, petani tidak memiliki cadangan uang yang cukup untuk bertahan dalam waktu yang lama tanpa hasil pertanian, sehingga hilangnya satu musim panen dapat membawa risiko kemiskinan yang lebih dalam.
Sistem pertanian yang rentan terhadap perubahan iklim dan bencana alam ini menunjukkan perlunya intervensi yang lebih serius dari pemerintah dan organisasi terkait. Dukungan dan penguatan infrastruktur, seperti drainase yang baik dan sistem peringatan dini untuk bencana, sangat diperlukan agar petani bisa meminimalkan risiko kerugian. Selain itu, perlu adanya pelatihan bagi petani mengenai teknik bertani yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Sementara itu, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat juga bisa berperan aktif dalam membantu petani pasca-banjir melalui program rehabilitasi. Penyaluran bantuan berupa benih, alat pertanian, dan pelatihan manajemen keuangan kepada petani yang terdampak banjir sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan sangat membantu dalam menciptakan sistem pertanian yang lebih resilient.
Kita juga perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan guna mengurangi risiko bencana. Deforestasi dan pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan dapat memperparah dampak banjir. Oleh karena itu, upaya konservasi lingkungan sejatinya harus menjadi bagian dari strategi pembangunan pertanian.
Dalam jangka panjang, situasi yang dialami Suraji dan petani lainnya menyoroti perlunya kebijakan yang tidak hanya fokus pada pemulihan, tetapi juga pada pencegahan dan mitigasi bencana. Terlihat bahwa ketahanan pangan dan keberlangsungan hidup petani sangat terkait dengan bagaimana kita mengelola sumber daya alam dan respons kita terhadap perubahan iklim. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung petani dan memastikan bahwa mereka dapat terus berproduksi meskipun di tengah ancaman bencana.
Dengan langkah-langkah yang tepat dan solidaritas yang kuat, diharapkan kejadian seperti yang dialami Suraji dapat diminimalkan di masa depan, dan kesejahteraan petani dapat ditingkatkan. Kita harus ingat bahwa keberhasilan sektor pertanian adalah kunci untuk memastikan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment