Food vlogger Codeblu kembali jadi sorotan setelah sempat disindir anggota DPR, kini terancam digugat. Berita mengenai Food Vlogger Codeblu yang kembali terlibat kontroversi dan disindir oleh anggota DPR menjadi sorotan publik. Dalam dunia media sosial, ketenaran seringkali bersinggungan dengan kritik dan kontroversi, dan tampaknya Codeblu tidak terlepas dari fenomena tersebut. Dari sudut pandang media, hal ini menunjukkan bagaimana seorang influencer atau vlogger harus siap menghadapi konsekuensi dari konten yang mereka buat, terutama ketika melibatkan pihak lain. Satu sisi positif dari situasi ini adalah bahwa hal ini membuka diskusi lebih luas mengenai etika dalam dunia vlogging. Siapa yang bertanggung jawab ketika konten yang diproduksi telah menyinggung atau merugikan pihak lain? Dalam konteks ini, anggota DPR yang mengkritik Codeblu mungkin merasa bahwa ada nilai-nilai tertentu yang dilanggar, baik itu terkait dengan norma sosial maupun profesional. Vlogger harus menyadari bahwa pengaruh mereka tidak hanya sebatas entertainment; ada tanggung jawab yang melekat di dalamnya. Di sisi lain, drama yang terjadi antara anggaran DPR dan Codeblu juga bisa dilihat sebagai strategi pemasaran yang cerdik. Kontroversi sering kali menarik perhatian, dan dalam dunia digital, perhatian adalah mata uang yang sangat berharga. Codeblu, meskipun menghadapi potensi gugatan, bisa memanfaatkan situasi ini untuk mendongkrak eksposur dan tetap relevan di mata publik. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun perhatian positif dapat dihasilkan, risiko yang dihadapi tetap nyata dan bisa berujung pada konsekuensi hukum yang jauh lebih berat. Berita ini juga mengingatkan kita tentang batasan antara hiburan dan tanggung jawab. Dalam nampakannya, dunia vlogging terlihat bebas dan kreatif, tetapi ada keharusan untuk mematuhi norma dan etika yang berlaku. Setiap individu yang terlibat dalam produksi konten harus menyadari bahwa mungkin saja mereka akan dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka, terutama jika itu berdampak pada orang lain atau komunitas yang lebih luas. Akhirnya, dalam menilai situasi yang dihadapi Codeblu, kita perlu melihat bukan hanya dari sisi konten yang dia buat, tetapi juga dari dampak jangka panjang yang mungkin ditimbulkan. Apakah kontroversi ini akan membawa perubahan positif dalam pendekatan vlogging? Atau justru menandakan adanya masalah yang lebih mendalam dalam cara influencer berinteraksi dengan audiens dan pihak lain? Ini adalah pertanyaan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam perkembangan media sosial masa kini.