Selama Operasi Pekat Semeru 2025, Polres Lamongan ungkap 172 kasus tindak pidana, termasuk prostitusi, perjudian, dan narkoba. 25 tersangka ditangkap. Berita mengenai hasil operasi pekat di Lamongan yang berhasil mengungkap 172 kasus adalah sebuah gambaran yang mencolok mengenai upaya penegakan hukum di Indonesia, khususnya dalam menangani masalah kejahatan yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba, perjudian, dan pelanggaran hukum lainnya. Operasi semacam ini menunjukkan komitmen pihak berwenang untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih baik bagi masyarakat. Pertama, operasi ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian dan aparat penegak hukum tidak tinggal diam terhadap fenomena yang dapat merusak generasi muda dan komunitas. Penyalahgunaan narkoba, perjudian, dan aktivitas ilegal lainnya sering kali berakar dalam masalah sosial dan ekonomi yang lebih luas. Dengan menindak tegas pelaku kejahatan, aparat tidak hanya memberikan efek jera kepada pelaku, tetapi juga memberikan pesan bahwa tindakan kriminal tidak akan ditoleransi. Selanjutnya, pencapaian dalam mengungkap 172 kasus tersebut seharusnya diimbangi dengan program rehabilitasi bagi para pelanggar yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penekanan pada pencegahan dan rehabilitasi merupakan langkah penting dalam membangun kembali kehidupan masyarakat yang terjerat narkoba. Tanpa adanya upaya untuk memperbaiki dan memberikan kesempatan kedua, hasil operasi tersebut mungkin hanya akan menjadi angka statistik tanpa dampak positif yang nyata bagi masyarakat. Selain itu, keberhasilan operasi ini juga membuka diskusi mengenai keterlibatan masyarakat. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam membantu pihak berwenang mengungkap kejahatan adalah faktor penting. Masyarakat yang peka terhadap lingkungan sekitarnya dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman. Melalui program penyuluhan dan edukasi, masyarakat bisa dilibatkan dalam upaya pencegahan dan deteksi dini faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kejahatan. Namun, perlu juga diperhatikan bahwa operasi penegakan hukum harus dilakukan secara bijaksana dan adil. Tindakan represif tanpa mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan hak asasi individu bisa menimbulkan masalah baru, seperti stigma terhadap individu yang terlibat dan mencari solusi yang lebih baik untuk permasalahan yang ada. Sensitivitas terhadap kondisi sosial ekonomi pelanggar juga harus dipertimbangkan dalam upaya penegakan hukum. Secara keseluruhan, hasil operasi pekat di Lamongan menunjukkan langkah positif dalam penegakan hukum. Namun, keberlanjutan dan komprehensivitas upaya tersebut, termasuk rehabilitasi, edukasi masyarakat, dan pendekatan yang manusiawi, menjadi kunci agar operasi serupa tidak hanya efektif dalam penegakan hukum tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat. Di era yang semakin kompleks ini, sinergi antara penegakan hukum dan pendekatan sosial sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.