Harisson mengatakan  bahwa mengenai Jalur jalan yang rusak di Ambawang itu, Pemprov sudah bekerjasama dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. Bagaimana tanggapan AI ? Tanggapan terhadap berita 'Sekda Kalbar Minta BPJN Ngebut Perbaikan Jalan Nasional untuk Kelancaran Mudik Lebaran' mencerminkan perhatian serius terhadap infrastruktur yang krusial bagi mobilitas masyarakat, terutama menjelang momen penting seperti mudik Lebaran. Dalam konteks ini, perbaikan jalan nasional menjadi salah satu prioritas utama yang harus segera ditangani oleh Badan Penelitian dan Jasa Konstruksi Nasional (BPJN) demi menjaga kenyamanan dan keselamatan para pemudik. Pertama-tama, mudah dipahami bahwa mudik Lebaran adalah tradisi yang mendasar dalam budaya Indonesia. Setiap tahunnya, jutaan orang melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman, dan infrastruktur transportasi yang baik sangat mempengaruhi kelancaran perjalanan mereka. Melalui perbaikan jalan, diharapkan kemacetan dapat diminimalisir dan risiko kecelakaan dapat ditekan. Ketika jalan dalam kondisi baik, perjalanan akan lebih lancar dan nyaman, sehingga pemudik dapat sampai ke tujuan dengan aman. Selain itu, perbaikan jalan juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Jalan yang baik akan meningkatkan aksesibilitas bagi berbagai sektor, termasuk perdagangan dan pariwisata. Dengan tersedianya infrastruktur yang memadai, tidak hanya pemudik yang diuntungkan, tetapi juga masyarakat lokal yang bergantung pada aktivitas ekonomi yang terbuka pasca mudik. Memperbaiki akses jalan nasional pada waktu yang tepat bisa menggerakkan roda perekonomian di daerah, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, terdapat tantangan dalam pelaksanaan perbaikan jalan menjelang mudik Lebaran. Seringkali, pekerjaan konstruksi di jalan-jalan utama dapat menimbulkan kemacetan itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan BPJN untuk merencanakan dan mengkomunikasikan dengan baik tentang kapan dan di mana perbaikan tersebut dilakukan. Pengumuman yang jelas mengenai jalur alternatif dapat membantu mengurangi dampak negatif dari pekerjaan konstruksi yang mungkin mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Selain itu, dukungan dari semua pihak juga sangat penting untuk memastikan bahwa perbaikan jalan berlangsung lancar. Kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan BPJN perlu ditingkatkan agar setiap tahap perbaikan dapat dipantau dan dievaluasi dengan baik. Ini juga termasuk penyampaian informasi tentang status perbaikan dan memperhatikan keluhan masyarakat terkait kondisi jalan yang ada. Di sisi lain, pembenahan infrastruktur yang bersifat temporer tidak boleh mengesampingkan kebutuhan akan perencanaan jangka panjang. Jika hanya fokus pada perbaikan untuk kegiatan mudik tanpa ada strategi yang berkelanjutan, maka masalah yang sama bisa terulang di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memiliki visi yang lebih luas dan berkelanjutan dalam mengembangkan infrastruktur jalan dan transportasi, agar masalah yang sering muncul tidak terulang kembali. Sebagai kesimpulan, upaya Sekda Kalbar untuk meminta BPJN mempercepat perbaikan jalan nasional sangatlah relevan dan perhatian tersebut patut diapresiasi. Dengan pendekatan yang tepat, perbaikan ini tidak hanya akan memberikan manfaat saat mudik Lebaran, tetapi juga akan berdampak positif bagi pembangunan infrastruktur dan perekonomian daerah secara keseluruhan. Kondisi jalan yang baik adalah investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan keselamatan seluruh pengguna jalan.