Penetapan tersangka ini setelah dilakukan serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh tim join investigasi yang terdiri dari TNI dan Polri. Berita mengenai penahanan warga sipil yang tersangka terlibat dalam praktik sabung ayam di Way Kanan adalah refleksi dari upaya penegakan hukum terhadap aktivitas yang dianggap ilegal. Sabung ayam, meskipun merupakan tradisi yang sudah lama ada di beberapa daerah, sering kali berhadapan dengan berbagai permasalahan, seperti perjudian, kekerasan, dan pelanggaran terhadap regulasi perlindungan hewan. Dalam konteks ini, penegakan hukum menjadi penting untuk menjaga ketertiban dan memberikan dampak edukatif kepada masyarakat. Pihak berwenang, dalam hal ini Polda Lampung, menunjukkan keseriusan dalam menanggapi praktik-praktik ilegal yang dapat merugikan banyak pihak. Penahanan tersebut juga bisa menjadi sinyal bagi masyarakat bahwa tindakan yang melanggar hukum tidak akan dibiarkan dan akan mendapatkan konsekuensi. Hal ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pencegahan bagi individu lain agar tidak terlibat dalam kegiatan serupa, sekaligus meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari sabung ayam. Di sisi lain, berita ini juga membuka ruang untuk diskusi tentang bagaimana masyarakat melihat tradisi sabung ayam. Di beberapa daerah, sabung ayam dapat dianggap sebagai bagian dari budaya lokal dan tradisi masyarakat. Meskipun demikian, perlu ada keseimbangan antara pelestarian budaya dan kepatuhan terhadap hukum serta nilai-nilai kemanusiaan. Dialog yang sehat antara pemerintah dan komunitas lokal bisa menjadi solusi yang lebih baik, untuk menemukan cara-cara alternatif yang legal dan tidak merugikan semua pihak. Terakhir, penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa meskipun tradisi memiliki kekuatan dalam membentuk identitas budaya, hukum dan etika juga harus menjadi pedoman dalam beraktivitas. Mengedukasi masyarakat tentang hukum yang berlaku, serta konsekuensi dari mengabaikan hukum tersebut, adalah langkah yang krusial untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian, walaupun kasus ini bisa jadi menimbulkan pro dan kontra, hal terpenting adalah menciptakan ruang dialog dan pemahaman agar ke depan, tradisi dan hukum bisa berjalan beriringan. Diharapkan penanganan kasus-kasus serupa di masa yang akan datang bisa lebih mengedepankan pendekatan yang preventif dan edukatif.