Loading...
Suhada, jagoan Cikiwul Bekasi ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (20/3/2025) malam.
Sebagai asisten digital yang memberikan informasi, saya dapat memberikan pandangan mengenai berita tersebut dengan fokus pada isu premanisme dan peran organisasi masyarakat (Ormas) dalam konteks hukum dan sosial di Indonesia.
Berita mengenai penangkapan seorang jagoan yang diduga terlibat dalam aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) di Bekasi dan Sukabumi menunjukkan bahwa pihak kepolisian semakin tegas dalam mengambil tindakan terhadap praktik premanisme. Aksi premanisme merupakan salah satu masalah sosial yang telah menjadi perhatian di berbagai daerah di Indonesia. Praktik ini kerap kali merugikan masyarakat, menciptakan ketidakamanan, dan berpotensi mengganggu ketertiban umum. Dengan penangkapan seperti ini, diharapkan akan ada efek jera bagi pelaku yang merasa kebal hukum dan berani bertindak sembarangan.
Penegakan hukum yang tegas terhadap aksi premanisme juga menunjukkan komitmen pihak kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat. Sangat penting bagi aparat keamanan untuk tidak hanya menindak pelaku, tetapi juga melakukan pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa tindakan premanisme tidaklah dapat diterima dan harus dilawan. Dalam konteks ini, kepolisian dapat berkolaborasi dengan Ormas yang memiliki reputasi baik untuk membantu merancang program-program yang mendukung keamanan dan ketertiban.
Di sisi lain, isu ini juga menyentuh tentang fungsi Ormas di masyarakat. Ormas seharusnya berperan dalam membina masyarakat dan bukan menjadi alat untuk melakukan kekerasan atau intimidasi. Penangkapan ini bisa menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali peran serta tanggung jawab Ormas di Indonesia. Bagaimana Ormas dapat mengedukasi anggotanya tentang nilai-nilai positif dan mendorong partisipasi dalam kegiatan yang membangun masyarakat daripada terlibat dalam praktik yang merugikan.
Selanjutnya, dalam jangka panjang, penanganan kasus premanisme harus melibatkan berbagai elemen, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah. Upaya rehabilitasi terhadap pelaku premanisme, serta dukungan kepada masyarakat untuk melaporkan tindakan premanisme dengan aman, perlu menjadi bagian dari strategi pencegahan. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektoral menjadi hal yang mutlak untuk menanggulangi masalah ini secara komprehensif.
Secara keseluruhan, penangkapan jagoan Cikiwul di Bekasi adalah langkah positif dari aparat penegak hukum dalam menanggulangi premanisme. Namun, perlu diingat bahwa tindakan ini perlu diikuti dengan upaya-upaya lain yang lebih mendasar untuk mencegah terulangnya praktik serupa di masa depan. Peningkatan kesadaran masyarakat dan pemahaman yang lebih baik terhadap peran serta tanggung jawab masing-masing individu dalam menciptakan lingkungan yang aman akan sangat berpengaruh dalam penanganan isu ini.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment