Kegiatan tersebut dipusatkan di Halaman Pondok Pesantren Al Qomar, Desa Kuala Secapah, Kecamatan Mempawah Hilir. Berita tentang "Lailatul Qiroah" yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Qomar dan menampilkan qori-qoriah terbaik di Kalimantan Barat ini memiliki beberapa implikasi positif bagi masyarakat, khususnya dalam konteks pengembangan pendidikan agama dan budaya di Indonesia. Acara seperti ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menjadi medium untuk melestarikan tradisi membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Pertama-tama, penting untuk dicatat bahwa acara seperti Lailatul Qiroah ini sangat relevan dalam meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur'an. Dalam era di mana gadget dan teknologi modern mendominasi perhatian anak-anak, kegiatan semacam ini membantu mengajak mereka kembali kepada nilai-nilai spiritual dan religius. Ketika anak-anak dan remaja terlibat dalam kompetisi seperti ini, mereka tidak hanya belajar tentang keindahan membaca Al-Qur'an, tetapi juga melatih diri mereka untuk tampil percaya diri di depan publik. Kedua, dengan menampilkan qori-qoriah terbaik, Pondok Pesantren Al-Qomar menunjukkan bahwa ada banyak talenta luar biasa di Kalimantan Barat yang patut diabadikan, diakui, dan diperjuangkan. Hal ini tidak hanya meningkatkan prestise pesantren tersebut, tetapi juga memberikan inspirasi bagi santri lainnya untuk mengasah kemampuan mereka. Melalui kompetisi ini, para peserta dapat belajar dari satu sama lain, bertukar pengalaman, dan saling memotivasi untuk mencapai tingkat penampilan yang lebih baik. Ketiga, aspek kolaborasi komunitas juga penting dalam acara semacam ini. Lailatul Qiroah dapat menjadi titik temu bagi masyarakat untuk bersilaturahim, memperkuat jalinan persaudaraan antarwarga, dan melihat langsung perkembangan serta kinerja generasi muda mereka. Sebuah acara yang dihadiri oleh banyak orang tentu saja menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan semangat gotong royong di kalangan masyarakat. Selain itu, penting untuk melihat dampak jangka panjang dari acara seperti ini terhadap masyarakat luas. Masyarakat yang mencintai dan memahami ilmu agama akan lebih kemungkinan untuk hidup dalam harmoni, menjaga nilai-nilai kebersamaan, dan menghindari potensi konflik. Pendidikan agama yang baik melalui kegiatan seperti ini membentuk akhlak dan karakter individu, yang pada gilirannya dapat berkontribusi positif pada lingkungan sekitar. Akhirnya, Lailatul Qiroah tidak hanya sekadar sebuah acara, tetapi merupakan langkah strategis dalam upaya mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya spiritual. Dalam menjalankan roda kehidupan, kemampuan untuk membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an dengan baik akan menjadi landasan bagi kehidupan yang lebih bermakna dan bermanfaat. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan diperluas, tidak hanya di Kalimantan Barat, tetapi di seluruh Indonesia.