Dua pekerja tambak udang di Situbondo tewas tersengat listrik saat memanen. Tiga lainnya dirawat. Penyebab diduga korsleting listrik. Berita mengenai dua pekerja tambak di Situbondo yang tewas tersengat listrik saat panen udang merupakan peristiwa tragis yang menggugah banyak kepedulian. Kecelakaan seperti ini menyoroti bahaya yang sering kali dihadapi oleh pekerja di sektor perikanan dan pertanian, di mana keselamatan kerja sering kali menjadi prioritas kedua setelah produktivitas. Hal ini menciptakan pertanyaan tentang seberapa baik perlindungan dan pelatihan keselamatan yang diberikan kepada para pekerja, terutama di industri yang berhubungan dengan penggunaan peralatan listrik. Dalam konteks ini, penting untuk menggali lebih dalam mengenai aspek keselamatan kerja di sektor tambak. Banyak pekerja di lapangan mungkin tidak menerima pelatihan yang memadai, yang bisa mempengaruhi kesadaran mereka tentang risiko yang ada. Penggunaan peralatan listrik di lingkungan seperti tambak harus disertai dengan prosedur keselamatan yang ketat. Langkah-langkah seperti pemisahan instalasi listrik dari area basah, penggunaan peralatan yang sudah teruji dan bersertifikat, serta pelatihan rutin harus diimplementasikan secara serius untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Selain itu, insiden ini juga mencerminkan perlunya regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang ketat terhadap industri. Pemerintah dan lembaga terkait harus berperan aktif dalam memastikan setiap pekerja di sektor ini mendapatkan perlindungan yang layak. Kelemahan dalam aturan keselamatan kerja dapat mengakibatkan konsekuensi fatal, seperti yang terjadi dalam kasus ini. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, pemilik tambak, dan organisasi pekerja menjadi krusial untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Tragedi ini juga menyoroti kondisi sosial dan ekonomi pekerja tambak, di mana banyak dari mereka yang mungkin tidak memiliki akses terhadap jaminan sosial atau asuransi kesehatan. Ketika terjadi insiden seperti ini, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban, tetapi juga oleh komunitas di sekitarnya. Dukungan dari pemerintah untuk memberikan kompensasi yang adil dan rehabilitasi bagi keluarga korban menjadi penting sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Di sisi lain, masyarakat dan media perlu terus menerus menyoroti isu-isu keselamatan kerja di industri yang kurang diperhatikan ini. Dengan meningkatkan kesadaran, harapannya adalah dapat mendorong perubahan yang positif dan perlunya penekanan pada perlindungan hak-hak pekerja. Kecelakaan yang terjadi seyogianya menjadi momentum untuk mendorong perbaikan yang lebih nyata di lapangan. Akhirnya, harapan kita adalah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan lingkungan kerja yang aman. Keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara majikan, pemerintah, dan masyarakat luas untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik dan melindungi nyawa mereka yang berkontribusi dalam perekonomian kita.