Jasa Marga melaporkan pergerakan kendaraan H-10 Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Tercatat, sebanyak 111.272 meninggalkan Jakarta. Berita mengenai "111.272 Kendaraan Tinggalkan Jakarta H-10 Lebaran" menunjukkan tren yang cukup signifikan terkait mobilitas masyarakat menjelang Lebaran. Angka yang besar ini mencerminkan tradisi mudik yang masih kuat di kalangan masyarakat Indonesia. Mudik merupakan momen penting bagi banyak orang di Indonesia, di mana mereka kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan hari raya Idul Fitri. Kenaikan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta bisa jadi merupakan refleksi dari keinginan masyarakat untuk merayakan Lebaran dengan cara yang lebih dekat dengan keluarga. Di tengah pandemi yang masih berlangsung, tahun ini mungkin menjadi saat-saat di mana banyak orang merasa lebih aman untuk bepergian setelah dua tahun dibatasi. Masyarakat mungkin sudah lebih siap secara mental dan fisik untuk kembali ke tradisi mudik, yang menciptakan rasa kebersamaan yang kian kuat. Namun, sisi lain dari lonjakan ini adalah tantangan yang datang bersamanya. Kemacetan lalu lintas menjadi sorotan utama ketika volume kendaraan meningkat tajam. Di beberapa jalur tertentu, bisa dipastikan bahwa perjalanan akan menjadi lebih panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, persiapan seperti pengaturan lalu lintas, rekayasa jalur, dan informasi terkini mengenai kondisi jalan perlu diperhatikan oleh pihak berwenang untuk memastikan arus mudik berjalan lancar dan aman. Selain itu, perlu dibahas juga dampak dari perjalanan mudik ini terhadap kesehatan masyarakat. Dengan banyaknya orang yang berinteraksi, risiko penyebaran penyakit, termasuk kemungkinan infeksi virus, menjadi perhatian yang penting. Oleh karena itu, kesadaran akan protokol kesehatan selama perjalanan, seperti penggunaan masker dan menjaga jarak, harus terus digalakkan. Secara keseluruhan, keberangkatan 111.272 kendaraan dari Jakarta menuju kampung halaman menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, kebutuhan akan ikatan sosial dan keluarga selama momen penting seperti Lebaran tetap menjadi prioritas utama. Diharapkan dengan adanya langkah-langkah antisipatif, perjalanan mudik ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan kebahagiaan bagi semua yang terlibat.