'Kami terdiri dari guru dan orang tua siswa, sama-sama peduli pada sekolah ini,' kata seorang guru bernma Listrina. Berita tentang kebanjiran yang melanda SDN 01 Manado dan upaya gotong royong para guru dan orang tua siswa untuk membersihkan sekolah merupakan sebuah contoh nyata dari solidaritas dan kepedulian masyarakat. Dalam situasi seperti ini, kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas sangat penting. Keberadaan bencana seperti banjir tidak hanya menimbulkan dampak fisik yang merusak, tapi juga memberikan dampak psikologis terhadap siswa dan anggota komunitas sekolah. Oleh karena itu, tindakan gotong royong ini tidak hanya membantu membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga menciptakan rasa kebersamaan yang penting bagi siswa dan warga sekolah. Tindakan guru dan orang tua siswa menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berperan sebagai pendidik dan wali, tetapi juga sebagai bagian integral dari komunitas. Hal ini dapat menjadi teladan baik bagi siswa, mengajarkan mereka tentang tanggung jawab sosial dan nilai-nilai kolaborasi. Ketika siswa melihat contoh langsung dari tindakan positif ini, mereka cenderung akan terinspirasi untuk berkontribusi kepada komunitas mereka di masa depan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kepedulian sosial para siswanya. Selain itu, gotong royong ini juga menunjukkan ketahanan dan semangat masyarakat dalam menghadapi bencana. Dalam konteks yang lebih luas, hal ini mengingatkan kita akan pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana alam. Pemerintah dan lembaga terkait perlu lebih serius dalam melakukan mitigasi bencana dan memberikan edukasi kepada warga tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalisir dampak dari bencana. Kerjasama antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam membangun sistem yang tangguh akan sangat berpengaruh dalam menghadapi situasi serupa di masa depan. Namun, penting untuk dicatat bahwa kebersihan lingkungan sekolah bukan hanya tanggung jawab guru dan orang tua. Siswa juga perlu dilibatkan dalam proses ini agar mereka merasakan betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan bersih-bersih ini, mereka akan lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan mereka sekaligus membangun rasa memiliki terhadap sekolah. Secara keseluruhan, berita ini adalah pengingat yang baik bagi kita semua tentang pentingnya kolaborasi dan solidaritas dalam menghadapi tantangan. Masyarakat yang peduli akan kondisi lingkungan dan sesamanya adalah fondasi yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih baik. Sikap gotong royong ini harus terus dipupuk dan diperluas tidak hanya dalam konteks pendidikan, tetapi juga di semua aspek kehidupan. Ini adalah langkah awal yang baik untuk menciptakan budaya yang lebih inklusif dan berdaya tahan di tengah tantangan yang dihadapi.