Mengingat siswa-siswa yang bersekolah di madrasah di Kubu Raya sebagian besar merupakan putra-putri Kubu Raya. Berita mengenai Bupati Sujiwo yang menyerahkan honorium pekerja sosial dan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk pegawai non ASN adalah sebuah langkah yang menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan pekerja sosial dan pegawai honorer. Dalam konteks ini, pekerja sosial memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat, dan penghargaan serta dukungan terhadap mereka sangat diperlukan agar mereka dapat terus menjalankan tugasnya dengan baik. Ini juga mencerminkan komitmen Bupati Sujiwo dalam memberikan perhatian pada sektor informal yang sering kali terabaikan. Pemberian honorium dan THR ini tentunya menjadi berita baik bagi pekerja sosial yang terkadang harus berjuang dalam kondisi serba keterbatasan. Sebagian besar pekerja sosial beroperasi di lapangan dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pengentasan kemiskinan. Diharapkan, dengan adanya honorium yang diterima, mereka dapat lebih termotivasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat. Namun, perlu dicatat bahwa penyerahan honorium dan THR ini juga harus disertai dengan mekanisme yang transparan dan akuntabel. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa proses distribusi dana dilakukan secara adil dan tepat sasaran, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau tidak mendapatkan haknya. Selain itu, perlu adanya evaluasi berkala terhadap efektivitas bantuan ini dan dampaknya terhadap kesejahteraan pekerja sosial dan masyarakat secara umum. Selanjutnya, langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sosial dan pegawai non ASN. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya pegawai negeri yang berhak mendapatkan perhatian dari pemerintah, tetapi juga mereka yang bekerja di sektor informal. Dengan pemenuhan hak-hak mereka, diharapkan akan muncul sinergi yang positif antara pemerintah dan masyarakat, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih produktif. Di sisi lain, pemberian honorium dan THR seharusnya tidak menjadi solusi tunggal untuk masalah kesejahteraan pekerja sosial. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan upaya jangka panjang untuk memperbaiki kondisi kerja mereka, termasuk peningkatan pelatihan dan pengembangan kapasitas, serta adanya kepastian hukum dan perlindungan kerja. Semua ini setara pentingnya dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pekerjaan sosial yang berkelanjutan dan efektif. Secara keseluruhan, langkah Bupati Sujiwo dalam menyerahkan honorium dan THR adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah mendengarkan kebutuhan masyarakat dan berusaha untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Meskipun demikian, upaya ini harus diimbangi dengan kebijakan yang lebih komprehensif agar pekerja sosial dapat berkontribusi secara maksimal dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Diharapkan langkah-langkah ini dapat terus terimplementasi dan ditingkatkan di masa depan.