Dukungan ini disampaikan GP Ansor Aceh Tamiang ketika bertemu Kepala Bea Cukai Langsa, Sulaiman di kantornya, beberapa waktu lalu. Berita mengenai perairan Aceh Tamiang yang sering dijadikan jalur penyelundupan merupakan isu yang cukup serius dan memerlukan perhatian serta penanganan yang lebih intensif. Penyelundupan tidak hanya merugikan perekonomian negara tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal. Ketika organisasi seperti GP Ansor melakukan pertemuan dengan Kepala Bea Cukai, ini menunjukkan adanya keinginan untuk bekerja sama dalam memerangi masalah ini, yang tentu saja merupakan langkah positif. Penyelundupan barang illegal seringkali melibatkan jaringan yang sangat terorganisir, dan daerah-daerah pesisir seperti Aceh Tamiang rentan terhadap aktivitas semacam ini. Banyak faktor yang menyebabkan daerah ini menjadi titik rawan, antara lain letak geografis, kekurangan pengawasan, serta kesulitan dalam pemantauan aktivitas di perairan. Dalam konteks ini, kolaborasi antara masyarakat dan pihak berwenang, termasuk Bea Cukai, sangat penting untuk meningkatkan pengawasan dan pencegahan. Keterlibatan GP Ansor, yang merupakan organisasi kepemudaan, dalam isu ini menunjukkan bahwa generasi muda juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah mereka. Dengan melibatkan pemuda, kita bisa menciptakan kesadaran dan edukasi mengenai dampak negatif dari penyelundupan, serta memberikan alternatif positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, upaya ini bisa menjadi bagian dari pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di Aceh Tamiang. Di sisi lain, pemerintah perlu menguatkan sistem pengawasan dan penegakan hukum di wilayah tersebut. Hal ini termasuk peningkatan jumlah personel, penggunaan teknologi pemantauan, dan kerjasama dengan pihak terkait di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, perlu ada regulasi yang lebih ketat terhadap aktivitas yang berlangsung di perairan, agar penyelundupan dapat ditekan secara efektif. Strategi lain yang bisa dipertimbangkan adalah pemberdayaan ekonomi lokal, sehingga masyarakat tidak terjebak dalam lingkaran penyelundupan yang sering kali terlihat menguntungkan dalam jangka pendek. Pemerintah dan organisasi masyarakat harus bersama-sama merumuskan program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga mereka memiliki pilihan lain yang legal dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, berita ini mencerminkan dinamika yang terjadi di lapangan dan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengatasi masalah yang kompleks ini. Dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan semua elemen terkait, diharapkan masalah penyelundupan di Aceh Tamiang dapat diminimalisir, sehingga keamanan dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga.