Kegiatan Tarling ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat serta menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada jamaah masjid. Berita mengenai Kapolresta Pontianak yang melaksanakan tarawih keliling di Masjid Jamiat Taqwa Pontianak Tenggara menunjukkan upaya positif dari pihak kepolisian dalam memperkuat hubungan antara aparat dan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga mencerminkan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat selama bulan Ramadan. Keberadaan polisi di acara-acara keagamaan memberikan rasa aman bagi jamaah dan menunjukkan bahwa kepolisian peduli terhadap nilai-nilai spiritual masyarakat. Selain itu, kegiatan tarawih keliling ini dapat dipandang sebagai langkah strategis untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi antara pihak kepolisian dengan tokoh masyarakat serta jamaah. Pertemuan langsung ini bisa menjadi sarana diskusi untuk menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban. Dengan pendekatan yang humanis, diharapkan masyarakat lebih terbuka terhadap dukungan dan informasi yang disampaikan oleh aparat. Dari sisi sosial, kegiatan ini juga dapat memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara masyarakat. Dalam konteks bulan Ramadan, di mana nilai-nilai kebersamaan dan saling mendukung sangat ditekankan, kehadiran Kapolresta Pontianak bisa menjadi simbol bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama. Ini berpotensi mengurangi jarak antara masyarakat dan aparat, serta menciptakan suasana yang lebih harmonis di lingkungan sekitar. Namun, penting untuk diingat bahwa kegiatan ini juga harus disertai dengan tindak lanjut yang konsisten dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Kehadiran Kapolresta tidak boleh hanya menjadi momen formal semata, tetapi harus diikuti dengan upaya nyata untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin ada di masyarakat. Misalnya, penanganan isu-isu kriminal atau potensi konflik sosial yang seringkali muncul selama bulan Ramadan. Dengan demikian, kegiatan tarawih keliling oleh Kapolresta Pontianak tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi harus diisi dengan makna yang mendalam. Ini merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan polisi sebagai sahabat masyarakat yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan serta aspirasi warga. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai tempat lain, sebagai upaya membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Secara keseluruhan, tanggapan terhadap kegiatan ini positif dan patut diapresiasi. Kegiatan yang menggabungkan aspek spiritual dan sosial dalam konteks keamanan masyarakat dapat menjadi model yang baik untuk diadopsi oleh daerah lainnya. Semoga sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat semakin meningkat, demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua.