Dua oknum TNI dan satu oknum Polri jadi tersangka terkait rentetan kasus sabung ayam dan penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung. Berita mengenai dua oknum TNI dan satu oknum Polri yang menjadi tersangka dalam kasus sabung ayam dan penembakan di Lampung tentunya menciptakan keprihatinan di berbagai kalangan masyarakat. Kasus ini menunjukkan bahwa praktik-praktik ilegal yang seharusnya sudah dilarang tetap terjadi, bahkan di kalangan aparat penegak hukum dan militer. Hal ini mengindikasikan adanya degradasi etika dan moral yang perlu mendapat perhatian serius. Tindak lanjut dari kasus ini sangat penting untuk dilakukan. Penegakan hukum harus dilakukan secara transparan, adil, dan tidak tebang pilih. Masyarakat perlu melihat bahwa tidak ada satu pun yang kebal hukum, termasuk mereka yang berada di posisi kekuasaan. Jika tidak ditindaklanjuti dengan serius, hal ini bisa menciptakan preseden buruk dan semakin menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi seperti TNI dan Polri. Sabung ayam, meskipun bagi sebagian orang dianggap sebagai tradisi atau hiburan, pada kenyataannya sering kali berkaitan dengan praktik perjudian yang ilegal. Di sisi lain, tindakan penembakan yang terjadi dalam konteks ini menunjukkan bahwa ada masalah serius dalam pengendalian diri dan kepatuhan terhadap hukum. Kedua aspek ini menunjukkan perlunya proses pembekalan kembali bagi anggotanya mengenai etika, disiplin, dan hukum yang berlaku. Di era modern ini, dengan akses informasi yang cepat dan mudah, setiap tindakan aparat tak bisa ditutupi. Masyarakat kini lebih cerdas dan kritis dalam menilai tindakan oknum-oknum yang seharusnya menjadi panutan. Oleh karena itu, aspek transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI dan Polri. Law enforcement agencies, including the military and police, must also take proactive measures to educate their personnel about the legal, ethical, and social implications of their actions. It is imperative that they cultivate a culture of responsibility and integrity within their ranks to prevent similar incidents from occurring in the future. Secara keseluruhan, insiden ini merupakan pengingat bagi kita semua bahwa penegakan hukum dan moralitas harus diprioritaskan dalam semua aspek kehidupan, terutama dalam institusi yang menjaga keamanan dan kestabilan negara. Kejadian ini tidak hanya menjadi kasus individual, tetapi juga menandakan perlunya evaluasi ulang sistem dan budaya yang ada di dalam institusi-institusi tersebut.