Pemkot Batu Melarang Konvoi Bermotor dan Takbir Keliling Gunakan Sound Horeg saat Malam Takbiran

25 March, 2025
7


Loading...
Pemkot Batu Melarang Konvoi Bermotor dan Takbir Keliling Gunakan Sound Horeg saat Malam Takbiran
Berita mengenai larangan konvoi bermotor dan takbir keliling dengan menggunakan sound horog oleh Pemkot Batu saat malam takbiran merupakan langkah yang patut dicermati. Larangan ini, yang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan selama perayaan Idul Fitri, menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kenyamanan masyarakat. Selain itu, langkah ini juga mencerminkan upaya untuk meredam potensi gangguan yang sering terjadi dalam perayaan yang melibatkan keramaian. Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan alasan mendasar di balik regulasi tersebut. Konvoi bermotor dan penggunaan sound horog bisa mengganggu ketenangan lingkungan, terutama di malam hari. Dengan mengurangi kebisingan, jelas Pemkot Batu ingin menciptakan suasana yang lebih khusyuk dan kondusif bagi umat Muslim untuk merayakan malam takbiran sebagai momen religius. Masyarakat yang tidak terlibat dalam perayaan berhak menikmati ketenangan di rumah mereka, dan langkah ini setidaknya memperhatikan aspek tersebut. Di sisi lain, larangan ini bisa menjadi tantangan bagi masyarakat yang ingin mengekspresikan kegembiraan mereka dalam merayakan Idul Fitri. Takbiran keliling merupakan tradisi yang sudah berlangsung lama dan memiliki nilai sosial serta kultural bagi sebagian besar umat Muslim. Oleh karena itu, penting bagi Pemkot Batu untuk memberikan alternatif atau ruang ekspresi lain yang lebih sesuai, tanpa mengganggu ketertiban umum. Misalnya, bisa diadakan acara takbiran di tempat tertentu yang diizinkan, di mana masyarakat bisa berkumpul dan merayakan secara bersama-sama tanpa menimbulkan kebisingan yang berlebihan. Sementara itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam dialog mengenai kebijakan ini. Mendengar aspirasi dari berbagai kalangan, baik itu tokoh agama, pemuda, maupun masyarakat umum, bisa membantu pemerintah memahami lebih dalam mengenai sudut pandang masyarakat terkait tradisi dan pelaksanaan malam takbiran. Dialog semacam ini dapat menciptakan kesepakatan bersama yang menghasilkan solusi berkelanjutan yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak. Dengan melakukan sosialisasi yang baik terkait kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan menerima keputusan Pemkot Batu secara positif. Masyarakat mungkin bisa menemukan cara alternatif untuk merayakan malam takbiran dengan tetap menghormati ketertiban umum. Kegiatan semacam penyelenggaraan lomba takbir di masjid atau tempat umum tertentu dapat menjadi solusi yang baik untuk mengalihkan kegiatan konvoi dan kebisingan yang dikhawatirkan. Akhir kata, kita harus memahami bahwa setiap kebijakan pasti memiliki tujuan yang baik. Dalam konteks perayaan Idul Fitri, keseimbangan antara pelaksanaan tradisi dengan ketertiban umum adalah hal yang sulit namun penting untuk diupayakan. Semua pihak—baik pemerintah, masyarakat, maupun tokoh agama—perlu bersinergi untuk menciptakan suasana yang harmonis, di mana perayaan dapat dilaksanakan dengan khidmat tanpa mengabaikan kenyamanan dan ketentraman lingkungan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment