Hari pertama kerja setelah Lebaran, 17 ribu orang kembali ke Surabaya. PT KAI Daop 8 mencatat 47.501 penumpang menggunakan kereta api. Berita mengenai kembalinya 17 ribu orang ke Surabaya setelah cuti Lebaran melalui kereta api adalah refleksi dari dinamika mobilitas manusia yang terjadi di Indonesia, terutama saat momen-momen perayaan keagamaan. Lebaran, atau Idul Fitri, merupakan waktu yang dimanfaatkan banyak orang untuk kembali ke kampung halaman mereka, berkumpul dengan keluarga, dan merayakan hari raya bersama. Namun, momen ini juga diikuti dengan fenomena 'pulang kembali' ke kota-kota besar seperti Surabaya, yang merupakan salah satu pusat ekonomi dan perdagangan di Jawa Timur. Tingginya jumlah penumpang yang kembali ke Surabaya menunjukkan tanda pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan keinginan masyarakat untuk kembali menjalani rutinitas normal. Transportasi menjadi salah satu indikator penting dalam melihat pergerakan masyarakat. Kereta api, sebagai salah satu moda transportasi massal yang efisien dan terjangkau, berfungsi sebagai pilihan utama bagi banyak orang. Hal ini juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik, terutama di sektor transportasi, yang semakin ditingkatkan dari segi keselamatan dan kenyamanan. Dari sisi ekonomi, kembalinya banyak orang ke Surabaya setelah cuti Lebaran dapat memberikan dampak positif bagi sektor bisnis. Dengan meningkatnya angka pengunjung, berbagai usaha kuliner, perhotelan, dan retail dapat kembali beroperasi dengan lebih baik. Ini bisa menjadi peluang baik bagi pengusaha lokal untuk bangkit dan berinovasi dalam menarik konsumen. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan tantangan yang mungkin muncul akibat peningkatan mobilitas ini. Salah satunya adalah potensi kemacetan lalu lintas di kota besar seperti Surabaya. Penataan transportasi dan manajemen lalu lintas yang baik menjadi sangat penting guna menghindari penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga dan pengendara. Di sisi lain, berita ini juga mengingatkan kita akan pentingnya infrastruktur transportasi yang merata dan berkualitas. Dengan ketersediaan sarana transportasi yang baik, diharapkan lebih banyak orang dapat memilih untuk menggunakan kereta api, sehingga mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan membantu mengurangi polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor. Dalam akhirnya, berita ini tidak hanya sekadar angka atau statistik. Ia mencerminkan adanya interaksi sosial, tradisi, dan harapan masyarakat yang ingin kembali berkumpul dengan keluarga dan menjalani kehidupan sehari-hari. Kembalinya masyarakat ke kota-kota besar seperti Surabaya pasca Lebaran menjadi sebuah simbol harapan dan optimisme untuk masa depan yang lebih baik. Keberanian dan semangat masyarakat untuk kembali beraktivitas merupakan tanda positif bagi pemulihan sosial dan ekonomi di Indonesia.