Sejumlah peluang berhasil diciptakan oleh Jepang ke Gawang Arab Saudi. Namun semuanya belum mampu membuahkan gol. Dalam dunia sepak bola, penguasaan bola (ball possession) sering kali dianggap sebagai indikator kunci dalam menilai performa tim. Namun, berita mengenai pertandingan antara Jepang dan Arab Saudi yang berjudul 'SKOR Akhir Babak Pertama Jepang vs Arab Saudi Tuan Rumah Tak Bikin Gol Meski Unggul Ball Possession' menunjukkan bahwa penguasaan bola tidak selalu berbanding lurus dengan efektivitas di lapangan. Meskipun Jepang memiliki kontrol permainan yang lebih baik dalam hal penguasaan bola, mereka gagal memaksimalkan peluang untuk mencetak gol. Hal ini menggarisbawahi realitas bahwa dalam sepak bola, efektivitas dan penyelesaian akhir memiliki peran yang sangat vital. Salah satu faktor yang mungkin menjelaskan situasi ini adalah kemampuan tim lawan dalam bertahan. Arab Saudi, meskipun mungkin kalah dalam penguasaan bola, bisa jadi telah menyiapkan strategi defensif yang solid. Pertahanan yang rapi dan disiplin dapat mempersulit tim lawan untuk menciptakan peluang berbahaya. Dalam hal ini, faktor ketepatan dalam bertahan bisa lebih menentukan daripada sekedar penguasaan bola. Penguasaan bola yang tinggi tanpa disertai kreativitas dalam menciptakan peluang dapat membuat permainan menjadi monoton. Di sisi lain, banyak penggemar sepak bola yang mungkin menganggap bahwa tim yang memainkan gaya permainan ofensif dengan banyak penguasaan bola seharusnya dapat mencetak banyak gol. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa sepak bola adalah tentang momen dan peluang. Jepang mungkin memerlukan pendekatan yang lebih klinis dalam penyelesaian akhir, serta kemampuan untuk membaca situasi dengan lebih baik di area penalti lawan. Ketika menghadapi tim yang bertahan dengan baik, kecepatan dan determinasi dalam menyerang bisa menjadi penentu. Kondisi ini juga menyoroti pentingnya mentalitas dalam sepak bola. Ketika sebuah tim mendominasi penguasaan bola tetapi tidak dapat mencetak gol, tekanan bisa meningkat, dan pemain mungkin merasa frustasi. Dalam olahraga apa pun, termasuk sepak bola, mentalitas tim dan kepercayaan diri sangat berpengaruh pada performa di lapangan. Jika Jepang ingin sukses memanfaatkan penguasaan bola mereka, mereka harus belajar untuk tetap tenang dan fokus, terutama saat berada di zona berbahaya. Dengan kata lain, meskipun Jepang mungkin unggul dari segi statistik, keseluruhan hasil pertandingan ditentukan oleh hasil akhir, yaitu gol. Hal ini menunjukkan bahwa dalam sepak bola, terkadang keefisienan tim dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada bisa lebih penting daripada sekedar mendominasi bola. Pertandingan seperti ini mengajarkan kita tentang pentingnya keseimbangan antara penguasaan bola, disiplin dalam bertahan, dan kejelian dalam menyerang. Secara keseluruhan, pertandingan ini menjadi pengingat bagi semua tim, termasuk Jepang, bahwa dalam sepak bola, hasil akhir adalah segalanya. Keberhasilan dalam mencetak gol adalah tujuan utama, dan analisis yang baik harus mencakup cara tim dapat beradaptasi dan memperbaiki aspek-aspek yang kurang, salah satunya adalah penyelesaian akhir. Capaian dalam penguasaan bola merupakan salah satu aspek saja dan bukan jaminan kemenangan di lapangan.