Selain itu, sambungnya, pihaknya telah melakukan verifikasi kepada penerima insentif guru ngaji dan Minggu tersebut Berita mengenai pencairan insentif untuk 4.433 guru ngaji dan minggu oleh Dinas Pendidikan Situbondo adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah daerah terhadap peran penting para guru ngaji dalam memberikan pendidikan agama dan moral kepada masyarakat. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, pendidikan agama memiliki peranan krusial dalam membentuk karakter dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Pencairan insentif ini juga mencerminkan pengakuan terhadap kerja keras para guru ngaji yang sering kali tidak mendapatkan imbalan yang memadai atas kontribusinya. Guru ngaji seringkali bekerja tanpa gaji tetap, dan insentif ini bisa menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berkarya dalam mendidik generasi muda. Ini bisa dianggap sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah berdedikasi dalam memperkuat fondasi moral dan spiritual masyarakat. Di sisi lain, pencairan insentif ini juga mengundang harapan agar inisiatif serupa dapat diimplementasikan secara lebih luas di daerah lain. Jika pemerintah daerah dapat berhasil dalam memberikan dukungan keuangan untuk guru ngaji, diharapkan daerah lain juga dapat mengikuti langkah yang sama, sehingga para pendidik agama tidak lagi diabaikan. Ini juga berpotensi membangun reputasi positif di antara profesi yang dianggap mulia ini dan menarik minat generasi muda untuk menjadi guru ngaji. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa proses pencairan insentif ini berlangsung transparan dan akuntabel. Masyarakat perlu melihat bahwa ada mekanisme yang jelas mengenai penyaluran dana tersebut, agar tidak terjadi penyimpangan atau diskriminasi dalam proses pemberian insentif. Hal ini juga akan membantu meningkatkan kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah dalam mendukung pendidikan agama. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk tidak hanya memfokuskan perhatian pada insentif finansial, tetapi juga memikirkan aspek peningkatan kapasitas dan profesionalisme para guru ngaji. Pengembangan program pelatihan dan penyuluhan bagi guru ngaji akan memberikan dampak jangka panjang yang positif, sehingga kualitas pengajaran dan pemahaman agama di masyarakat dapat meningkat. Pendekatan yang holistik akan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. Secara keseluruhan, pencairan insentif bagi guru ngaji di Situbondo adalah langkah yang progresif dan sejalan dengan upaya penguatan pendidikan moral dan agama dalam masyarakat. Dengan dukungan yang tepat, diharapkan para guru ngaji dapat terus berkontribusi dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga arif dan bijaksana dalam menghadapi tantangan kehidupan.