Seperti ini rumah Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, anggota Polsek Negara Batin yang ditembak saat gerebek arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung. Berita mengenai Aipda Petrus yang tewas ditembak saat melakukan penggerebekan sabung ayam mengungkapkan beberapa isu penting yang patut untuk diperhatikan. Pertama, insiden ini menunjukkan tingginya risiko yang dihadapi oleh aparat penegak hukum saat berhadapan dengan kejahatan konvensional, seperti sabung ayam, yang sering kali memiliki jaringan bawah tanah yang kuat dan bahkan melibatkan komunitas setempat. Risiko ini sering kali tidak dipahami dengan baik oleh masyarakat, yang hanya melihat hasil akhir dari tindakan polisi tanpa mempertimbangkan bahaya yang dihadapi oleh mereka di lapangan. Selain itu, isu mengenai dugaan setoran uang sebesar Rp10 juta menjadi sorotan dalam berita ini. Tuduhan semacam ini dapat menciptakan persepsi negatif terhadap institusi kepolisian dan merusak citra aparatur penegak hukum di mata publik. Jika ada kebenaran di balik isu tersebut, akan sangat penting untuk menyelidiki dan memberikan penegakan hukum yang tegas kepada pihak-pihak yang terlibat. Transparansi dan akuntabilitas dalam institusi kepolisian adalah kunci untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat. Dalam konteks yang lebih luas, insiden ini juga mencerminkan masalah yang lebih dalam mengenai perjudian dan kejahatan terorganisir di masyarakat. Sabung ayam, meskipun dianggap sebagai tradisi di beberapa daerah, sering kali memiliki dampak negatif yang signifikan, termasuk potensi kekerasan, korupsi, dan masalah sosial lainnya. Masyarakat perlu berdiskusi secara terbuka tentang cara-cara untuk menangani isu ini, termasuk pendidikan tentang risiko dan konsekuensi dari perjudian. Dari perspektif penegakan hukum, kasus ini menarik untuk diperhatikan dalam hal efektivitas dan strategi yang digunakan untuk memberantas praktik ilegal seperti sabung ayam. Diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan, di mana aparat penegak hukum bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan bebas dari kejahatan. Hal ini juga dapat mencakup program-program rehabilitasi bagi mereka yang terlibat dalam perjudian, sehingga mereka dapat menemukan jalan lain yang lebih positif untuk mengisi waktu dan kehidupan mereka. Akhir kata, tragisnya kehilangan Aipda Petrus dalam menjalankan tugasnya menjadi pengingat penting akan tantangan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum. Masyarakat, dalam konteks ini, memiliki tanggung jawab untuk mendukung upaya penegakan hukum dengan cara yang sadar dan bijaksana. Hanya dengan kerjasama antara masyarakat dan aparat hukum, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih baik untuk semua.