Dosen-dosen yang dihadirkan saat ini berasal dari Fakultas FISIP Undana jurusan matematika, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Berita tentang kolaborasi antara SMA Negeri 3 Kupang dan dosen dari Universitas Nusa Cendana (Undana) untuk memberikan bimbingan belajar menjelang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sangat positif dan patut dicontoh. Inisiatif ini menunjukkan kepedulian terhadap kualitas pendidikan, serta upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kesiapan siswa dalam menghadapi ujian yang krusial dalam menentukan masa depan akademik mereka. Pertama-tama, kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara institusi pendidikan menengah dan tinggi, yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Dengan melibatkan dosen, siswa tidak hanya mendapatkan materi pembelajaran dari guru di sekolah, tetapi juga dapat mendapatkan perspektif yang berbeda serta teknik-teknik belajar yang mungkin lebih sesuai dengan pola pikir akademik di tingkat universitas. Selain itu, siswa memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada para ahli di bidangnya, yang akan memberikan mereka wawasan yang lebih mendalam. Selain itu, bimbingan belajar ini juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan tekanan yang sering dirasakan oleh siswa menjelang UTBK. Persiapan yang baik melalui bimbingan bisa meningkatkan rasa percaya diri siswa saat menghadapi ujian. Dalam situasi yang penuh tantangan seperti UTBK, persiapan mental dan akademis sangatlah penting. Dengan dukungan dosen, siswa diharapkan dapat lebih siap tidak hanya dalam hal pengetahuan, tetapi juga dalam hal strategi pengerjaan soal dan manajemen waktu saat ujian. Selanjutnya, ini adalah langkah yang baik untuk membangun hubungan yang lebih erat antara sekolah dan universitas. Hubungan yang positif ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa saat ini, tetapi juga dapat membuka peluang untuk kerjasama di dalam kegiatan lain, seperti penelitian, seminar, atau kegiatan akademis lainnya di masa depan. Hal ini juga bisa menjadi jembatan yang baik bagi siswa untuk mengenal dunia akademis yang akan mereka hadapi setelah lulus dari SMA. Di sisi lain, penting bagi pihak sekolah untuk memastikan bahwa bimbingan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa. Setiap siswa memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda, sehingga program bimbingan harus dirancang dengan pertimbangan yang matang untuk menjangkau semua siswa, termasuk mereka yang mungkin memiliki kesulitan tertentu dalam materi pelajaran. Pendekatan yang lebih personal dalam bimbingan belajar bisa sangat membantu dalam memaksimalkan potensi setiap siswa. Akhirnya, langkah ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengambil inisiatif serupa. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada kurikulum, tetapi juga pada kolaborasi, inovasi, dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan adanya kerjasama seperti ini, diharapkan dalam jangka panjang, akan tercipta generasi muda yang lebih siap dan mampu bersaing dalam dunia pendidikan tinggi dan, pada akhirnya, di dunia kerja. Secara keseluruhan, kerjasama SMA Negeri 3 Kupang dan dosen Undana merupakan langkah yang mendukung kemajuan pendidikan dan pengembangan siswa dalam menghadapi tantangan akademis. Harapan ke depan adalah agar inisiatif ini terus berlanjut dan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia.